c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

07 Januari 2025

20:53 WIB

Mengenal Porngrind, Sub Genre Grindcore Yang Lampaui Batas Bermusik

Grindcore sendiri adalah genre musik yang merupakan perpaduan antara hardcore punk dan death metal sehingga menghasilkan musik yang cukup cepat.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

<p>Mengenal <em>Porngrind</em>, Sub Genre <em>Grindcore&nbsp;</em>Yang Lampaui Batas Bermusik</p>
<p>Mengenal <em>Porngrind</em>, Sub Genre <em>Grindcore&nbsp;</em>Yang Lampaui Batas Bermusik</p>

Vokalis band Gut, Oliver Roder yang dianggap sebagai "fathers of pornogrind". Wikimedia/S. Bollmann

JAKARTA - Belakangan ini lumayan ramai di media sosial mengenai video yang kompilasi beberapa genre musik. Salah satu yang menyita perhatian adalah porngrind. Dikutip dari laman Rolling Stone, porngrind merupakan subgenre musik ekstrem dari grindcore.

Grindcore sendiri adalah genre musik yang merupakan perpaduan antara hardcore punk dan death metal sehingga menghasilkan musik yang cukup cepat. Namanya, sendiri diambil dari kata 'grind' yang diartikan sebagai anggukan pada kebisingan musik dan 'hardcore' atau pemberontak dalam dunia punk.

Sementara porngrind merupakan grindcore yang dipadukan dengan obsesi terhadap seks dan kekerasan dalam satu lagu. Porngrind mirip seperti film porno, hanya saja ditampilkan dalam alunan lagu dengan lirik penuh akan kekerasan seksual dan gambar album dengan konsep serupa. Kemunculan porngrind pertama kali hadir di tahun 1990 melalui band Amerika bernama "Meat Sh**s".

Mereka meluncurkan beberapa lagu bernapaskan kekerasan seksual seperti "Gag on My Semen" dan "Eyesocket Intercourse". Tidak lama berselang, beberapa band grindcore lain pun meluncurkan lagu-lagu dengan tema serupa, seperti "Hyperintestinal Vulva Desecration", "Vomitorium of Maggot-Infested Cu**s", "Drowned in Sperm", sampai "Lesbian Duo Dildo F**k".

Dilansir dari Heavychronicle, sesuai dengan namanya, karakteristik genre musik ini adalah lirik yang provokatif, eksplisit, dan terkadang temanya yang ofensif. Secara musik, lagunya memiliki tempo dan beat yang cepat, distorsi gitar, geraman yang menusuk, dan jeritan-jeritan bernada tinggi.

Meskipun genre ini cukup kontroversial karena lirik dan tema yang diusung, tetapi porngrind lebih menekankan pada musik yang dapat melampaui batas-batas yang mungkin tidak diterima dalam bermusik pada umumnya.

Selain itu, porngrind juga kerap menjadi alat bagi para seniman untuk melontarkan satir dan komentar sosial. Dengan lirik-lirik yang mengkritik bagaimana masyarakat memandang seks, kekerasan, ataupun sensor sehingga membentuk masyarakat sosial seperti saat ini. Kendati begitu, tidak jarang juga para seniman hanya menjadikan lirik sebagai humor gelap.

Di Indonesia sendiri, porngrind beredar di bawah tanah dan bukan menjadi musik mainstream. Salah satunya adalah band asal Depok "Radang Kelamin" yang terbentuk pada 2007 lalu. Band tersebut muncul dari keresahan mereka pada pergaulan bebas yang terjadi di sekitar dan mereka coba sampaikan melalui lagu.

Beberapa lagu mereka yang cukup viral adalah "Penetration Exhibition Loud Exotism Related", "Memoriam Enshared Melting Engorging Karma," dan "Pasukan Pemburu *****".


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar