06 November 2025
15:03 WIB
Mengenal Perbedaan Flu Dan Pilek Yang Sering Dianggap Sama
Flu dan pilek jadi penyakit langganan di musim pancaroba. Sering dianggap sama, padahal flu dan pilek sebenarnya merupakan dua penyakit yang berbeda. Apa bedanya?
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi wanita yang sedang mengalami sakit flu. Freepik.
JAKARTA - Perubahan cuaca yang tak menentu belakangan ini, dari panas terik lalu hujan deras secara tiba-tiba, membuat tubun rentan terhadap berbagai penyakit, terutama flu dan pilek. Musim pancaroba memang kerap menjadi waktu di mana daya tahan tubuh menurun karena tubuh harus terus menyesuaikan diri dengan suhu dan kelembapan yang berubah-ubah.
Akibatnya, virus penyebab infeksi saluran napas mudah masuk dan berkembang. Meski flu dan pilek sering dianggap sama, keduanya sebenarnya berbeda dari segi penyebab, tingkat keparahan, serta gejala yang muncul.
Memahami perbedaannya bisa membantu Anda untuk mengenali penyakit lebih cepat, melakukan perawatan yang tepat, dan mencegah penularan ke orang lain. Berikut ini perbedaan flu dan pilek seperti dilansir dari laman Health Partners.
Gejala Pilek Datang Perlahan dan Biasanya Lebih Ringan
Pilek umumnya disebabkan oleh rhinovirus, parainfluenza, atau coronavirus musiman, dan gejalanya cenderung muncul secara bertahap. Awalnya bisa terasa ringan seperti hidung terasa gatal, bersin-bersin, atau tenggorokan kering.
Kemudian, berkembang menjadi hidung meler atau tersumbat, bersin berulang, sakit tenggorokan ringan, batuk berdahak, serta sedikit demam kadang bahkan tanpa demam sama sekali. Pilek biasanya tidak menyebabkan demam tinggi atau nyeri tubuh hebat dan jarang menimbulkan komplikasi serius.
Namun, pada anak kecil atau orang dengan daya tahan tubuh lemah, pilek dapat berkembang menjadi infeksi sekunder seperti sinusitis atau infeksi telinga. Masa penyembuhannya pun cenderung lebih lama dibanding flu, bisa berlangsung antara 7 hingga 14 hari, dan batuk sisa bahkan dapat bertahan hingga tiga minggu.
Selama masa ini, Anda disarankan untuk istirahat yang cukup, konsumsi cairan banyak, serta menjaga kebersihan tangan sangat penting untuk membantu tubuh pulih lebih cepat dan mencegah penularan kepada orang lain.
Gejala Flu Muncul Mendadak dan Lebih Berat
Berbeda dengan pilek, flu disebabkan oleh virus influenza dan biasanya datang secara tiba-tiba. Dalam waktu singkat, Anda bisa merasa sangat lemah dan tidak bertenaga.
Flu sering kali dimulai dengan demam tinggi, menggigil, nyeri otot, dan kelelahan ekstrem. Gejala lainnya dapat berupa batuk kering tanpa lendir, sakit kepala dan nyeri sendi, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, serta kelelahan berat yang bisa bertahan meski demam sudah reda.
Flu biasanya berlangsung 5 hingga 7 hari, namun rasa lelah dan nyeri tubuh bisa bertahan lebih lama. Gejala flu juga lebih berisiko menimbulkan komplikasi seperti pneumonia atau infeksi saluran napas bawah, terutama pada anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.
Jika demam tinggi tak kunjung turun, napas terasa berat, atau batuk semakin parah, sebaiknya segera periksa ke dokter. Karena kondisi tersebut bisa menjadi tanda bahwa infeksi telah berkembang lebih serius atau menimbulkan komplikasi yang memerlukan penanganan medis segera.
Di tengah cuaca yang berubah-ubah seperti sekarang, menjaga daya tahan tubuh adalah kunci utama agar terhindar dari flu dan pilek. Perbanyak konsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, rutin mencuci tangan, serta gunakan masker saat berada di tempat ramai.
Perlu diingat, flu dan pilek dapat menular melalui droplet atau percikan cairan dari batuk, bersin, atau bahkan saat berbicara yang bisa terhirup langsung atau menempel di permukaan benda. Karena itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan menjadi langkah sederhana namun efektif untuk mencegah penularan.
Dengan tubuh yang kuat dan kebiasaan sehat, Anda bisa tetap terlindungi di tengah musim pancaroba yang sering kali tidak menentu.