15 Mei 2024
14:54 WIB
Mengenal Perawatan Metode Kanguru Untuk Bayi Lahir Prematur
Perawatan metode kanguru atau kontak langsung antara bayi dan ibu sangat direkomendasikan sebagai perawatan bayi lahir prematur atau bayi berat lahir rendah (BBLR)
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi ibu pascamelahirkan seorang anak. Shutterstock/Natalia Deriabina
JAKARTA - Perawatan metode kanguru (PMK) atau Kangaroo Mother Care (KMC) merupakan langkah yang paling dianjurkan untuk menangani bayi yang lahir prematur atau bayi berat lahir rendah (BBLR). Metode ini memiliki berbagai manfaat, tidak hanya bagi bayi namun juga sang ibu.
Dalam seminar antar-ahli kedokteran anak Indonesia dan China bertajuk "Healthcare Scientific Meeting: Caring For The First 1.000 Days of Life", perawat Peking University First Hospital, Jun Liu menjelaskan, skin-to-skin contact atau kontak langsung antara bayi dan ibu dapat membawa manfaat bagi keduanya. Bahkan, menyelamatkan bayi yang lahir secara prematur maupun dalam keadaan sakit.
“KMC (Kangaroo Mother Care) memberikan manfaat stimulasi saraf sensori dan persepsi bermanfaat yang terasa tak asing bagi bayi di dalam rahim, termasuk simulasi pendengaran, penciuman, sentuhan, dan proprioseptif,” kata Jun Liu, seperti dikutip dari Antara.
Selain itu, dia juga menyebut bahwa metode itu dapat memberikan kehangatan langsung dari tubuh ibunya, sembari mendengarkan detak jantung dan merasakan ritme pernafasan sang ibu. Menurutnya, stimulasi dari kontak langsung itu penting untuk pertumbuhan yang sehat pada masa depan si bayi.
"Berbagai manfaat itu tak bisa didapatkan melalui teknologi, bahkan dari inkubator atau unit perawatan intensif neonatal (NICU) sekalipun," tambahnya.
Metode perawatan kanguru juga dinilai dapat lebih melibatkan para ibu secara lebih aktif dalam perawatan bayi yang baru lahir. Hal ini pun membawa manfaat seperti menurunkan risiko depresi pasca-melahirkan.
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, kehangatan tubuh ibu dari metode kanguru ini menjadi sumber panas yang efektif untuk bayi yang baru lahir, termasuk BBLR dan prematur. Dengan metode perawatan ini, dapat membantu memulihkan kondisi bayi prematur, mempermudah pemberian asi sehingga terjadi peningkatan durasi dan lama pemberian asi, menolong orang tua lebih percaya diri dan berperan aktif dalam merawat bayinya serta meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.
Pasalnya seperti diketahui, BBLR dan prematur memiliki kemampuan beradaptasi yang kurang dibanding bayi cukup bulan. Karenanya, diharapkan bayi prematur mampu beradaptasi, diberikan lingkungan dengan kebutuhan yang sama dengan keadaan di dalam uterus. Kebutuhan lingkungan fisik, perfusi, dan oksigenasi jaringan yang baik, nutrisi yang adekuat, dan emosional yang baik ialah kebutuhan esensial bagi bayi BBLR dan prematur.
Perawatan Metode Kanguru (PMK) diperkenalkan pertama kali oleh 2 orang ahli neonatologi yaitu Rey dan Martinez dari Bogota, Colombia, Amerika Selatan tahun 1979. Metode ini merupakan cara alternatif dan sederhana untuk perawatan BBLR di tengah keterbatasan fasilitas. Metode PMK bermanfaat untuk meningkatkan kelangsungan hidup BBLR dengan berat 1200-2000 gram dalam jangka waktu pendek maupun lama.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri pada akhir 2023 menyarankan penerapan metode rawat kanguru untuk menangani bayi yang lahir dengan kondisi prematur atau BBLR. Metode tersebut juga menjadi langkah yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk perawatan bayi prematur.