c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

01 Oktober 2025

18:32 WIB

Mengenal Jenis Fatty Liver Disease, Kondisi Penumpukan Lemak Di Hati

Fatty liver disease atau penumpukan lemak di organ hati biasanya tanpa gejala spesifik. Ada dua jenis fatty liver, yang disebabkan karena konsumsi alkohol berlebih dan sindrom metabolik. 

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rikando Somba

<p id="isPasted">Mengenal Jenis Fatty Liver Disease, Kondisi Penumpukan Lemak Di Hati</p>
<p id="isPasted">Mengenal Jenis Fatty Liver Disease, Kondisi Penumpukan Lemak Di Hati</p>

Ilustrasi Dokter Spesialis Penyakit Liver. Envato/nansanh

JAKARTA - Fatty liver disease atau perlemakan hati merupakan salah satu penyakit organ hati yang sering terjadi, selain hepatitis A, B, dan C. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan zat lemak, terutama trigliserida di dalam sel hati.

Kondisi ini dapat terjadi pada setiap orang, meskipun kebanyakan dialami oleh mereka yang berusia di atas 30 tahun. Dari data epidemiologi, perlemakan hati terjadi pada 10-35% populasi umum, dan mencapai 40-90% pada orang dengan obesitas.

Penyakit perlemakan hati sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni alcoholic fatty liver disease dan non alcoholic fatty liver disease. Alcoholic fatty liver disease disebabkan oleh konsumsi alkohol secara berlebih. Saat alkohol berlebih masuk ke dalam tubuh, hati harus bekerja lebih keras untuk memecah alkohol.

"Proses pemecahan alkohol ini dapat mengganggu metabolisme sel-sel pada jaringan hati. Dalam jangka panjang, hal ini akan menurunkan kemampuan hati untuk memecah lemak dan justru meningkatkan fungsi hati dalam menyimpan lemak," kata spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah, dr. Lianda Siregar.

Sementara non alcoholic fatty liver disease biasanya dipengaruhi oleh sindrom metabolik atau kondisi medis lain seperti obesitas, berat badan turun drastis, diabetes, kadar kolesterol tinggi, hiperglikemia, hipertensi, hepatitis kronis, malnutrisi, dan konsumsi obat-obatan tertentu dalam waktu lama atau dengan dosis yang tinggi.

Sama seperti penyakit organ hati lainnya, pada tahap awal biasanya fatty liver disease tidak menunjukkan gejala spesifik. Namun ada beberapa gejala perlemakan hati yang umum terjadi, seperti kelelahan berlebih meski telah beristirahat dengan cukup, nyeri atau tidak nyaman di perut, pembesaran organ hati, mual dan penurunan nafsu makan sehingga berat badan turun, kulit dan mata menguning, dan gatal-gatal pada kulit.

Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi non alcoholic steatohepatitis yang menyebabkan  peradangan dan kematian sel hati. Kondisi ini memicu terbentuknya jaringan parut. 

Seiring waktu, jaringan parut dapat berlanjut menjadi sirosis hati yang menyebabkan kerusakan hati secara permanen, penurunan fungsi, bahkan berkembang menjadi kanker hati jika tidak ditangani dengan tepat.

"Untuk penanganannya disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan perlemakan hati. Setelah mengetahui kondisi pasien melalui pemeriksaan, biasanya dokter akan meminta pasien menerapkan gaya hidup sehat, menghentikan konsumsi alkohol, menjaga berat badan ideal, konsumsi suplemen, dan jika perlemakan hati sudah terjadi komplikasi dan organ hati tidak dapat kembali berfungsi normal maka dapat dilakukan transplantasi hati," tutup dr. Lianda.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar