30 Januari 2023
11:32 WIB
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Indonesia yang kaya akan destinas wisata, tentu juga memiliki banyak lokasi yang sakral. Tak bisa sembarangan, di lokasi-lokasi ini kita sebagai pengunjung pun diharuskan menjaga sikap sesuai norma.
Oleh sebab itu, sebagai wisatawan kita harus lebih memahami etika berwisata di suatu tempat. Tentunya dengan menghormati norma serta adat istiadat yang berlaku di daerah yang dikunjungi.
DIkutip dari laman Kemenparekraf.go.id berikut ini beberapa adat dan aturan berlaku yang harus dipatuhi di beberapa destinasi sakral di Indonesia.
Bali
Hampir seluruh wilayah di Bali sangat disakralkan karena masih kental akan adat dan budaya. Selain menjaga kesopanan dalam berbicara dan bertingkah laku selama di Bali, wisatawan juga tidak diperbolehkan untuk menginjak maupun membuang sesajen yang digunakan masyarakat Bali untuk berdoa.
Juga ada beberapa destinasi wisata terkenal sangat sakral di Bali antara lain: Desa Trunyan, Pura Agung Besakih, Pura Uluwatu, Wisata Kayuputih Banjar Bali, dan masih banyak lagi.
Desa Adat Badui
Hingga saat ini, masyarakat Badui masih menjunjung tinggi nilai-nilai adat yang dimilikinya. Karena itu, wisatawan yang datang juga harus menghormati dan wajib menaati peraturan adat yang berlaku.
Misalnya, ketika berada di wilayah Badui Dalam tidak diperbolehkan mengambil foto dan video, bahkan sekadar menyalakan perangkat elektronik.
Lalu, wisatawan juga tidak diperkenankan untuk mendatangkan produk perawatan modern, seperti sampo, sabun, atau pasta gigi. Tujuannya untuk menjaga kelestarian dan kejernihan air di sekitar Desa Adat Badui.
Jika melanggar aturan tersebut, wisatawan akan dikenakan hukuman denda dan kurungan di balik jeruji besi.
Danau Ranu Kumbolo
Jadi salah satu ikon wisata di Jawa Timur, Danau Ranu Kumbolo di Gunung Semeru sangat sakral bagi masyarakat setempat.
Tempat ini dipercaya masyarakat setempat memiliki air suci. Bahkan, sering kali digelar prosesi ritual suci keagamaan di Ranu Kumbolo.
Karena hal tersebut, wisatawan diharuskan untuk melakukan kegiatan dalam jarak sekitar 10 meter dari bibir danau, termasuk mendirikan tenda.
Selain itu, pendaki yang berkemah juga tidak diperbolehkan untuk mandi atau mencuci di Danau Ranu Kumbolo.
Gua Hawang
Berada di Maluku Tenggara, destinasi wisata satu ini termasuk salah satu tempat sakral. Konon di dalam Gua Hawang terdapat batu yang menyerupai manusia dan dua anjing.
Menurut mitos, ketiga makhluk tersebut dikutuk menjadi batu karena mengeluarkan kata-kata kotor di Gua Hawang.
Karena itu, wisatawan diimbau tidak mengucapkan kata-kata kotor dan menjaga perilaku ketika berkunjung Gua Hawang.
Bagi yang belum tahu, Gua Hawang merupakan objek wisata yang cukup unik. Gua ini terendam oleh air laut sehingga muncul kolam alami jernih di bagian tengahnya.
Keraton Yogyakarta
Tempat ini sangat disakralkan oleh masyarakat Yogyakarta, karena menjadi kediaman dari Sri Sultan Hamengkubuwono, maka wisatawan diwajibkan untuk mengenakan pakaian yang sopan saat berkunjung ke Keraton.
Wisatawan juga tidak diperbolehkan memakai batik bermotif Parang Garuda. Pasalnya, corak tersebut merupakan motif kebesaran dan hanya boleh dikenakan oleh Sang Sultan yang memegang tahta.
Itu dia beberapa destinasi sakral dengan ragam etika yang harus dipahami. Maka ada baiknya melakukan riset mendalam sebelum berkunjung ke sebuah destinasi, sehingga kita bisa memahami seperti apa destinasi tersebut hingga ke urusan aturan-aturannya.