c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

22 Februari 2021

18:46 WIB

Mengenal Cara Kerja Deepfake

Deepfake mampu menggabungkan gambar atau video asli dengan gambar atau video lain.

Mengenal Cara Kerja Deepfake
Mengenal Cara Kerja Deepfake
Ilustrasi deepfake. Shutterstok/dok

JAKARTA – Membendung perkembangan teknologi bukan persoalan sepele. Saat ini, mobil terbang tengah dirancang dan bersiap tinggal landas. Sementara di belahan bumi lain, fenomena deepfake menjadikan perkembangan teknologi sebagai momok.

Perkembangan teknologi semakin pesat menyebabkan dinamika dua sisi. Satu sisi membantu peradaban berkembang, di sisi lainnya membahayakan peradaban. Salah satu contohnya ialah kemunculan deepfake. Dengan bantuan teknologi, seorang individu bisa memanipulasi individu lain.

Deepfake merupakan teknologi yang bisa membuat wajah seseorang dalam video bisa ditukar dengan wajah orang lain. Manipulasi itu, melahirkan beberapa persoalan seputar hoaks.

Cara Kerja Deepfake

Pertama kali dibuat pada 2017, deepfake merupakan teknik rekayasa citra manusia. Deepfake memanfaatkan teknologi kecerdasan (AI). Cara kerjanya cukup sederhana, deepfake bisa menggabungkan gambar atau video asli dengan gambar atau video lain.

Dikutip dari laman BEM Institut Teknologi Surabaya (ITS), Istilah Deepfakes berasal dari dua kata, “deep learning” dan “fake”. Jadi, deepfake bisa diartikan sebagai pembelajaran mendalam dengan tujuan untuk menipu, dalam kasus ini kebanyakan tertuju pada penipuan wajah.

Baca juga: Kenali Modus-Modus Kejahatan Siber Di 2021

"Dengan perangkat lunak berbasis AI sangat memungkinkan sebuah video dapat dirombak dengan mudahnya dan diubah kontennya sehingga wajah seseorang dapat dipindahkan ke tubuh orang lain, seperti mengedit foto biasa," tulis BEM ITS dikutip Senin (22/2).

Tak hanya menempelkan wajah ke foto, tapi juga bisa dilakukan ke video. Kemampuan deepfake untuk menempelkan wajah ke tubuh orang lain sedang bergerak dalam video berasal dari proses pembelajaran mesin alias machine learning (ML). Kehebatan machine learning ini diotaki AI.

"AI digunakan untuk melakukan proses ini berbasis dari teknik Human Image Synthesis atau meniru gambar manusia yang biasa digunakan di dalam film," tulis BEM ITS.

Melalui teknik machine learning, Generative Adversarial Network, AI mampu membuat simulasi penyempurnaan implementasi satu gambar ke dalam gambar lainnya.

Sementara menurut Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Indo Daya Suvana (IDS Digital College), salah satu contoh penggunaan deepfake bisa kamu lihat di film Terminator 2. Di film itu, aktor Sylvester Stallone menjadi Arnold Schwarzenegger.

Tak hanya di dalam film, deepfake juga menyelinap masuk ke dalam media sosial Instagram. Seorang influencer diciptakan dari AI dan dikenal sebagai Lil Miquela. Saat ini pengikutnya mencapai tiga juta. Miquela tidak memalsukan wajah, tapi merupakan karakter yang dibentuk oleh komputer.

Baca juga: Sasar Perangkat Pekerja WFH, Serangan RDP Di ASEAN Melonjak

Sebenarnya, persoalan deepfake cukup dekat dengan masyarakat. Salah satu teknologi deepfake yang akrab dengan masyarakat ialah aplikasi FakeApp.

Dalam aplikasi yang diluncurkan pada 2018 itu, para pengguna bisa mengedit dan menukar wajah orang. Output pengeditan juga bisa dibuat video. Tak hanya FakeApp, beberapa aplikasi lain juga pernah mencuri perhatian di media sosial. Aplikasi lain yakni DeepFaceLab, FaceSwap dan myFakeApp.

Untuk mengatasi persoalan deepfake, Facebook bergerak cepat. Sejak 2019, media sosial milik Mark Zuckerberg itu menggandeng konsorsium Partnership on AI dan Microsoft. Untuk memerangi deepfake mereka menggelontorkan dana lebih dari Rp140 miliar.

Dengan program Deepfake Detection Challenge, mereka bekerja sama menghasilkan kumpulan data deepfake, benchmare. Mereka juga mengajak publik untuk mencari solusi dalam memerangi penyebaran video deepfake di dunia maya.

Gerakan Facebook dan sejumlah lembaga lain itu dibuat lantaran cukup banyak publik figur menjadi korban deepfake. Beberapa di antaranya Daisy Ridley, Gal Gadot, Emma Watson, Katy Perry, Tayloor Swift hungga Scarlettt Johansson. (Muhammad Fadli Rizal)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar