c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

21 Oktober 2025

11:08 WIB

Mengembangkan Sistem Pangan Berkelanjutan Berbasis Sel

BRIN menjalin kolaborasi dengan perusahaan bioteknologi Korea Selatan, Simple Planet untuk mengemhangkan sistem pangan berkelanjutan berbasis sel. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Mengembangkan Sistem Pangan Berkelanjutan Berbasis Sel</p>
<p>Mengembangkan Sistem Pangan Berkelanjutan Berbasis Sel</p>

Ilustrasi laboratorium riset pangan. Foto: Freepik.

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan, Simple Planet dalam upaya memperkuat riset dan inovasi di bidang bioteknologi, khususnya dalam pengembangan sistem pangan berkelanjutan berbasis sel.

Penandatanganan dilakukan oleh Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian dan CEO Simple Planet, Dominic Jeong, berlangsung di Jakarta, Senin (20/10).

"Kami ingin belajar dari penelitian yang sedang berlangsung di sini, sekaligus memperluas kemitraan kami. Merupakan kehormatan besar bisa bekerja sama dengan BRIN," kata CEO Simple Planet, Dominic Jeong.

Jeong menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan sel dari berbagai hewan, seperti sapi, ayam, salmon, dan ikan pipih, untuk menciptakan sumber protein dan lemak alternatif yang berkelanjutan.

Ia menilai. Indonesia memiliki potensi besar dalam riset pangan dan bioteknologi. Selain itu, berbagai penelitian yang dilakukan BRIN menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan yang telah bermitra dengan sejumlah perusahaan pangan terkemuka dunia, guna untuk memperluas jejaring kolaborasi.

"Kami sedang mencari proyek R&D yang spesifik dan berharap dapat memulainya awal tahun depan. Kami sangat menantikan kolaborasi ini tumbuh dan menghasilkan inovasi yang berdampak," ucap Dominic Jeong, seperti dilansir dari Antara.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi R. Hendrian menjelaskan, kemitraan ini akan berfokus pada bidang bioteknologi, kesehatan dan sistem pangan berkelanjutan. Semangat ini sejalan dengan misi BRIN untuk mengonversi hasil riset mutakhir menjadi inovasi yang aman, etis, dan berdampak bagi masyarakat serta industri.

Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah pengembangan kondroitin sulfat melalui teknologi berbasis sel (cell-based technology), yang menjadi bagian penting dalam pengembangan bahan fungsional dan biofarmasi.

Hendrian menyebutkan, berbagai fasilitas BRIN, seperti laboratorium bioteknologi dan kultur jaringan, fasilitas fermentasi, hingga laboratorium pengujian pangan di Yogyakarta telah siap untuk mendukung kolaborasi ini.

"Inisiatif ini sangat relevan dengan arah riset BRIN di bidang bioteknologi pangan, bahan fungsional, dan pengembangan biofarmasi. Melalui kemitraan ini, kami ingin memperkuat kapabilitas di bidang pertanian seluler yang tengah berkembang pesat," tutur R. Hendrian.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar