27 Juni 2024
08:15 WIB
Mengeksplorasi Objek Wisata Menarik Di Kabupaten Poso
Mulai dari situs megalitik hingga danau besar menambah daftar destinasi wisata menarik di Poso, Sulawesi Tengah.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Rendi Widodo
Pemandangan lanskap Danau Poso. Wikimedia/Bagas Chrisara
JAKARTA - Jika menelusuri objek wisata di Sulawesi Tengah, beberapa destinasi yang akan muncul paling atas dalam daftar rekomendasi di antaranya Taman Nasional Lore Lindu, Pantai Talise, atau Pantai Tanjung Karang Donggala.
Namun selain tempat-tempat di atas, di salah satu wilayah Sulawesi Tengah lebih tepatnya Kabupaten Poso yang berbatasan dengan Teluk Tomini, Morowali Utara, dan Sigi, masih ada deretan destinasi wisata lain yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.
Wisata Alam Memukau
Bicara mengenai wisata alam, siapa sangka jika di kabupaten yang masih asing bagi segelintir kalangan ini justru terdapat danau terbesar ketiga di Indonesia setelah Danau Toba dan Danau Singkarak, yaitu Danau Poso.
Danau Poso berlokasi di ketinggian 657 meter di atas permukaan laut, dan memiliki luas mencapai 32 ribu heketar dengan kedalaman hingga 510 meter.
Hal unik yang dibanggakan dari Danau Poso adalah pasir di pinggiran danau yang berwarna kuning keemasan. Selain itu, gelombang air di danau ini juga mirip dengan gelombang laut.
Tak sampai disitu, bila diperjatikan secara seksama, warna air di Danau Poso cukup unik, di mana pada bagian pinggirnya air danau berwarna hijau, sedangkan semakin ke tengah airnya berwarna biru.
Keindahan Danau Poso juga seakan diperlengkap, dengan lanskap perbukitan yang oleh masyarakat setempat dijadikan perkebunan cengkeh.
Selain Danau Poso, objek wisata alam lain yang tak kalah menarik di kabupaten ini juga terwakiki oleh Air Terjun Saluopa, yang berada di Desa Tonusu, Kecamatan Pamona Utara.
Dikenal oleh masyarakat lokal dengan sebutan air luncur, ciri khas objek wisata satu ini adalah aliran air terjun yang memiliki 12 tingkat, di mana setiap tingkatnya memiliki kolam kecil untuk menampung air, dan bisa digunakan untuk berenang atau berendam oleh pengunjung.
Menjelajah Situs Megalitik
Menariknya lagi, Poso ternyata menjadi salah satu wilayah di tanah air yang tercatat memiliki sejumlah jejak situs megalitik. Dari beberapa situs yang dimaksud, ada dua yang populer yakni Situs Megalitik Pokekea dan Tadulako.
Lebih dulu membahas situs megalitik Pokekea, destinasi inu berada di kawasan padang ilalang yang dikelilingi perbukitan dan hutan lindung Taman Nasional Lore Lindu.
Situs Pokekea memiliki sebaran peninggalan megalitik yang cukup banyak, mulai dari 29 kalamba, 11 tutup kalamba, 4 arca batu, 27 batu dakon, 4 umpak batu, 4 lumpang batu, 3 meja altar, 3 batu dulang, dan 10 batu bergores.
Sekadar informasi, kalamba adalah benda megalitik berbentuk seperti tong dari batu, yang mana dalam bahasa Besoa, kalamba diartikan sebagai perahu dan tutupnya disebut tuatena.
Pada situs ini, sejumlah kalamba terletak di bagian tengah situs dan umumnya tidak tertutup alias berserakan di atas tanah. Beberapa kalamba memiliki ragam hias seperti garis geometris atau relief muka manusia. Ukurannya pun beragam dan yang paling besar mempunya tinggi 188 cm dengan diameter 223 cm.
Sama halnya seperti situs Pokekea, di Lore Lindu juga terdapat situs Tadulako yang memiliki banyak peninggalan megalitik berupa 11 kalamba, 2 tutup kalamba, 2 arca batu, 9 batu dakon, 4 meja altar, 2 batu bergores, dan 1 penyangga altar yang menyebar di seluruh area situs.
Objek paling menarik di Tadulako adalah sebuah arca yang memiliki tinggi 2,2 meter dengan bentuk agak lonjong dan memiliki gambaran wajah dan mata agak miring.
Konon, arca tersebut mewakili sosok Tadulako yang diyakini sebagai seorang panglima perang yang tersisa dari sebuah perang suku di zaman sekitar 3.000 tahun sebelum masehi.
Sosok Tadulako diyakini dikutuk menjadi batu karena sebuah kesalahan. Meski begitu, nama tersebut kini diabadikan sebagai nama dari sebuah perguruan tinggi di Palu, yakni Universitas Tadulako (UNTAD).