25 Maret 2023
16:07 WIB
Penulis: Mahareta Iqbal
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Ramadan telah datang. Seluruh umat muslim di dunia menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Meski kurun waktu di berbagai negara sama, yakni 30 hari, namun durasinya berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya.
Dilansir dari NDTV, salah satu negara yang terkenal memiliki waktu puasa terlama di dunia ini adalah Greenland. Bahkan, umat muslim di Greenland pernah berpuasa selama kurang lebih 20 jam pada Ramadan di tahun 2021.
Di Indonesia, durasi waktu berpuasa hanya selama 11-12 jam saja. Kemudian, apa yang membuat Greenland memiliki waktu puasa yang lebih lama bahkan hampir 20 jam?
Perbedaan waktu puasa yang dijalani oleh muslim di Greenland dibandingkan dengan umat muslim di negara lain disebabkan oleh letak negaranya yang berada di bagian Bumi paling utara.
Hal tersebut membuat Greenland dan negara-negara lain yang berada di Lingkaran Arktik memiliki rentang waktu yang cukup panjang, antara matahari terbit dan matahari tenggelam. Seperti diketahui, kedua poin tersebut merupakan penanda waktu puasa dimulai dan berakhir.
Fenomena Siang dan Malam Terpanjang
Tidak hanya mengalami waktu siang hari yang lebih lama daripada malam harinya, umat Islam yang berpuasa di Greenland juga berpotensi menjalani puasa selama hampir seharian. Hal itu ketika fenomena titik balik matahari terjadi.
Biasanya, fenomena titik balik matahari terjadi di musim panas. Saat fenomena ini terjadi, maka matahari tidak akan terbenam selama 24 jam. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang memberatkan bagi para Muslim di Greenland.
Sayangnya, bukan hanya fenomena titik balik matahari yang dikhawatirkan oleh muslim yang tinggal di negara Greenland dan lingkaran Arktik lainnya, melainkan juga fenomena malam kutub.
Jika titik balik matahari berlangsung di musim panas, maka malam kutub berlangsung pada musim dingin. Saat malam kutub terjadi, matahari tidak pernah terbit di langit, sehingga suasana malam kutub akan terlihat sepanjang hari bahkan sepanjang bulan.
Lagi-lagi, ketiadaan matahari menjadi hal yang cukup memusingkan bagi para muslim yang tinggal di Greenland dan sekitarnya.
Oleh karena itu, otoritas keagamaan telah memberikan fatwa kepada umat muslim di Greenland boleh mengikuti waktu berpuasa dari negara Islam terdekat yang tidak mengalami fenomena titik balik matahari maupun malam kutub, atau bisa mengikuti waktu yang ditetapkan oleh kota suci Makkah.