14 Oktober 2024
17:21 WIB
Menelusur Asal-Usul Lambang Medis Yang Diwakilkan Ular Dan Tongkat
Pandangan orang-orang di era mitologi Yunani menjadi dasar bagaimana ular menjadi simbol kesehatan hingga kini.
Editor: Rendi Widodo
Ilustrasi tongkat Asclepius sebagai simbol medis. Unsplash
JAKARTA - Secara umum kita mungkin mengenal ular sebagai hewan berbisa yang bahkan membahayakan nyawa ketika mendapat gigitannya. Namun, bagaimana hewan ini bisa ada dalam konteks kesehatan, bahkan menjadi salah satu lambang medis yang kita kenal selama ini, ular dan tongkat.
Simbol medis ular yang melilit tongkat menjadi simbol yang khas ada dalam kemasan farmasi dan rumah sakit. Untuk mengetahui bagaimana kaitan ular ini bisa ada dalam dunia medis, kita harus mundur ke masa lalu.
Mengutip Live Science, ada dua versi dari simbol ular dan tongkat sebagai lambang medis. Pertama adalah versi ular dan tongkat bersayap yang dikenal sebagai caduceus dan tongkat itu sebenarnya adalah tongkat yang dibawa oleh dewa dalam mitologi Yunani, Hermes.
Hermes adalah dewa (yang menjelaskan kehadiran sayap) dan pemandu manusia (yang menjelaskan tongkat).
Hermes juga merupakan pelindung para musafir, yang membuat hubungannya dengan kedokteran di masa itu tepat, karena dokter di masa lalu harus melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki untuk mengunjungi pasien mereka.
Dalam satu versi mitos Hermes, dia diberi tongkat oleh Apollo, yang merupakan dewa penyembuhan. Dalam versi lain, dia menerima tongkat dari Zeus, raja para dewa, dan itu terjalin dengan dua pita putih.
Pita itu kemudian digantikan oleh ular, karena satu cerita menceritakan bahwa Hermes menggunakan tongkat untuk memisahkan dua ular yang bertarung, yang kemudian melingkar di sekitar tongkatnya dan tetap berada di sana dalam harmoni yang seimbang.
Penggambaran lain yang lebih tua adalah tongkat Asclepius. Simbol kesehatan ini hanya menunjukkan satu ular dan sebuah tongkat tanpa sayap.
Asclepius adalah manusia setengah dewa putra dari Apollo dan Coronis (manusia), yang menjadi dewa kedokteran dalam mitologi Yunani. Menurut mitologi, dia mampu memulihkan kesehatan orang sakit dan menghidupkan kembali orang mati.
Dalam satu cerita, Zeus membunuh Asclepius dengan petir karena mengganggu tatanan alam dunia dengan menghidupkan kembali orang mati, sementara versi lain menyatakan bahwa Zeus membunuhnya sebagai hukuman karena menerima uang sebagai imbalan untuk membangkitkan orang mati.
Setelah meninggal, Zeus menempatkan Asclepius di antara bintang-bintang sebagai konstelasi Ophiuchus, atau "pembawa ular".
Di masa lalu orang Yunani pun menganggap ular sebagai hewan suci dan menggunakannya dalam ritual penyembuhan untuk menghormati Asclepius, karena racun ular dianggap sebagai obat dan kerontokan kulitnya dipandang sebagai simbol kelahiran kembali dan pembaruan.
Pemahaman ini membuat kehadiran ular di simbol kesehatan tampak lebih masuk akal. Di mana pada masa lampau dunia memandang sesuatu tidak sedefinitif sekarang, ditambah dengan masih sederhananya konsep-konsep kepercayaan berbasis dewa.