08 Februari 2023
17:07 WIB
Penulis: Mahareta Iqbal
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa etnis Tionghoa sudah hadir sejak tahun 1407 di Tangerang. Selama berabad-abad, etnis Tionghoa hidup berdampingan dengan orang asli Tangerang.
Di sinilah cikal bakal pusat Kota Tangerang yang dulunya disebut dengan Kota Benteng. Hal demikianlah yang mendasari mengapa banyak warga Tionghoa di sana disebut sebagai China Benteng.
Di tempat ini, kemudian didirikan sebuah museum yang diberi nama Museum Banteng Heritage. Tujuannya pendiriannya tidak lain untuk menyelamatkan situs budaya yang masih ada agar tidak punah di kemudian hari.
Museum Benteng Heritage menjadi museum Tionghoa pertama sekaligus tertua di Indonesia. Diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-17.
Baca juga: Menilik Sejarah Benteng Buton, Benteng Terluas Di Dunia
Museum ini hasil restorasi sebuah bangunan berasitektur tradisional Tionghoa. Tindakan restorasi ini berbekal pada kesadaran akan pentingnya melestarikan peninggalan sejarah dari setiap budaya dan tradisi.
Di Museum Benteng Heritage, akan ditemukan banyak hal unik di balik sejarah kehidupan etnis Tionghoa, serta berbagai artefak yang menjadi saksi bisu kehidupan masa lalu.
Ada satu sejarah yang bisa kalian pelajari di museum ini, seperti sejarah kedatangan armada Cheng Ho dengan rombongan yang terdiri dari 300 kapal jung besar dan kecil, yang membawa hampir sekitar 30 ribu pengikut.
Sebagian dari rombongan ini yang dipimpin oleh Chen Ci Lung. Sosok inilah yang diyakini sebagai nenek moyang penduduk Tionghoa Tangerang (China Benteng) yang mendarat di Teluk Naga pada tahun 1407.
Selain melihat artefak-artefak kuno menarik di Museum Benteng Heritage, ada sebuah galeri yang berisikan beragam kamera tua. Di galeri ini, kamera-kamera tua terbilang masih bisa menghasilkan gambar dengan kualitas tinggi.
Baca juga: Menatap Keperkasaan Arsitektur Inggris Di Benteng Marlborough
Gambar yang dihasilkan kamera-kamera tersebut, seolah menarik diri kalian masuk ke masa-masa nostalgia ciri khas potret di masa lalu.
Tak hanya kamera, galeri ini juga menjadi surga bagi pecinta musik. Kalian akan menemukan berbagai koleksi alat pemutar musik lawas di sini. Mulai dari Edisson phonograph buatan tahun 1890-an hingga zaman retro.
Manfaatkan kesempatan berkunjung ke sana sembari belajar banyak tentang sejarah kamera dan musik.
Ada beberapa koleksi lain yang bakal menarik perhatian, adalah pernak-pernik peralatan judi orang Tionghoa di masa lalu hingga koleksi-koleksi patung dewa.
Museum Benteng Heritage pernah meraih sejumlah penghargaan, di antaranya Indonesia Museum Awards 2017 sebagai Museum Bersahabat, Anugrah PURWAKALAGRHA hingga Museum Award 2014 sebagai salah satu museum pintar dan menyenangkan.
Di Museum Benteng Heritage ini, setiap pengunjung ditidak diperkenankan untuk mengabadikan gambar, terlebih merekam video dan suara.
Museum Benteng Heritage ini berlokasi di Jalan Cilame No.20, Pasar Lama, Tangerang. Lokasi ini juga menjadi titik nol Kota Tangerang.