c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

26 Agustus 2025

11:18 WIB

Mendukung Si Sulung Agar Tumbuh Bahagia

Mungkin banyak orang tua yang meraka khawatir anak sulungnya merasa kehilangan perhatian ketika adik-adiknya hadir. Biar hal itu tidak terjadi, ini yang perlu dilakukan. 

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p id="isPasted">Mendukung Si Sulung Agar Tumbuh Bahagia</p>
<p id="isPasted">Mendukung Si Sulung Agar Tumbuh Bahagia</p>

Ibu menemani dua anaknya bermain. Foto: Freepik.

JAKARTA - Sindrom anak sulung merupakan sebuah istilah populer untuk menggambarkan tekanan dan ekspektasi berlebih yang sering dilekatkan pada mereka. Anak sulung kerap dituntut lebih dewasa, bertanggung jawab, hingga menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya.

Banyak orang tua khawatir anak sulung kehilangan perhatian setelah hadirnya adik-adik. Kekhawatiran ini wajar, karena si sulung biasanya merasakan perubahan paling besar dalam keluarga.

Menurut laman Choosing Therapy, ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan agar si sulung tetap merasa didukung. Langkah pertama adalah benar-benar mendengarkan perasaan mereka. 

Jangan buru-buru menyuruh anak mengabaikan emosinya. Biarkan mereka bercerita, karena dari situlah anak belajar mengenali emosi, menguatkan rasa percaya diri, sekaligus melatih komunikasi.

Selain itu, orang tua juga perlu bijak memberi tanggung jawab. Anak sulung sering kali terbebani standar tinggi, mulai dari menjaga adik hingga ikut mengurus rumah. 

Padahal, mereka juga berhak menikmati masa kecilnya. Sebaiknya, tugas diberikan sesuai usia, bukan berdasarkan urutan lahir.

Memberi apresiasi juga penting. Ucapan terima kasih atau pujian sederhana bisa membuat anak sulung merasa dihargai. Dari sini, mereka belajar menjadi pemimpin yang adil dan suportif, bukan sekadar bos kecil di rumah.

Perhatian yang seimbang tak boleh dilupakan. Luangkan waktu khusus untuk tiap anak agar semuanya merasa dicintai. Hal ini membantu si sulung tetap tenang menghadapi perubahan, sekaligus mencegah munculnya rasa iri atau hak istimewa berlebihan.

Selain itu, dukung hubungan sehat antar saudara. Hindari memperkuat pola dominasi pada si sulung dan dorong mereka memberi ruang bagi adik-adiknya untuk membuat keputusan sendiri. Dengan begitu, ikatan mereka bisa tumbuh lebih setara dan saling mendukung.

Terakhir, orang tua perlu konsisten dalam aturan. Jangan sampai anak pertama mendapat batasan lebih ketat sementara adik-adiknya diberi kelonggaran. Aturan yang adil dapat menciptakan suasana keluarga lebih harmonis.

Dengan perhatian, apresiasi, serta aturan yang seimbang, anak sulung dapat tumbuh sebagai pribadi yang percaya diri dan hangat. Bukan hanya menjadi contoh, tapi juga tumbuh bahagia di tengah keluarga yang penuh kasih.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar