c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

26 Juli 2025

17:50 WIB

Mendorong Tumbuh Industri Musik Dari Daerah

Program Akselerasi Kreatif atau AKTIF dari Kemenekraf jadi upaya untuk mendukung pertumbuhan industri musik nasional secara luas, tanpa harus selalu dimulai atau memusat di Jakarta.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Mendorong Tumbuh Industri Musik Dari Daerah</p>
<p>Mendorong Tumbuh Industri Musik Dari Daerah</p>

Para musisi lokal di Ambon memperkenalkan lagu "Papa Mama Pung Pasang" yang merupakan hasil dari program Akselerasi Kreatif (AKTIF). DOK: Kemenekraf.

JAKARTA - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mempertegas komitmen untuk mendukung pertumbuhan industri kratif di tingkat daerah. Salah satu upayanya yaitu melalui program Akselerasi Kreatif atau AKTIF yang menfasilitasi musisi daerah untuk mencipta dan memperkenalkan karya.

Setelah sebelumnya menggandeng musisi dari Yogyakarta dan Aceh, program ini kini menggandeng musisi dari Kota Ambon yang dikenal sebagai "sarangnya" penyanyi bertalenta dan masuk jejaring Kota Kreatif UNESCO. Program ini di Ambon menghasilkan lagu "Papa Mama Pung Pasang" yang merupakan karya kolaborasi para musisi Ambon.

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya mengatakan, program ini merupakan upaya pihaknya untuk mendukung pertumbuhan industri musik yang lebih luas, tanpa harus selalu dimulai dari Jakarta sebagai pusat industri. Dia berharap, ke depan ekosistem musik nasional semakin kuat dengan industri di daerah-daerah tumbuh secara kuat, tak jurang dari ekosistem di pusat.

"Industri musik Indonesia tidak harus selalu dimulai dari pusat. Ambon telah menunjukkan bahwa kreativitas daerah bisa menjadi the new engine of growth bagi ekonomi nasional," ucap Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya, dilansir dari laman resmi Kemenekraf, Sabtu (26/7).

Lagu "Papa Mama Pung Pasang" merupakan karya kolaboratif, ditulis oleh musisi Gian Tomasoa dan dibawakan oleh Willy Sopacua bersama Kaihulu Band. Karya ini menjadi wujud nyata penguatan ekosistem musik dari daerah sekaligus ruang apresiasi bagi pelaku kreatif di Ambon.

"Sebagai Kota Musik UNESCO, Ambon menjadi bukti bahwa identitas budaya dan potensi ekonomi bisa berjalan beriringan," imbuh Riefky.

Lebih dari sekadar rilisan lagu, "Papa Mama Pung Pasang" menurut Riefky juga merefleksikan kekuatan musik sebagai media penyambung nilai, tradisi, dan cerita antar generasi. Karya ini memperkuat narasi bahwa industri kreatif bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang bagaimana warisan budaya lokal terus hidup dalam bentuk yang relevan dan menarik bagi generasi masa kini.

Baca juga: Ndarboy Genk Gandeng Musisi Disabilitas Dalam Lagu "Wong Sepele"

Riefky menyoroti pencapaian Ambon dalam menjaga keberlanjutan industri musik dan mendapat pengakuan global. Pada evaluasi berkala yang dilakukan UNESCO Creative Cities Network tahun ini, Ambon meraih predikat tertinggi Excellent, sebuah capaian yang mencerminkan kekuatan kolaborasi antar pemangku kepentingan lokal.

Dia berharap hal serupa juga bisa terjadi pada kota-kota lainnya di Indonesia. Pemerintah dalam hal ini ingin memastikan bahwa pertumbuhan industri musik Indonesia semakin inklusif, merata, dan berdaya saing tinggi.

Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu menjelaskan bahwa AKTIF merupakan program percepatan pengembangan ekonomi kreatif yang menyasar komunitas-komunitas di daerah.

"Akselerasi Kreatif bertujuan mempercepat dampak ekonomi dari karya-karya lokal. Kami hadir bersama komunitas, memberikan fasilitasi produksi video klip musik serta dukungan distribusi dan eksposur, agar ekosistem musik di daerah terus berkembang secara menyeluruh," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar