24 Oktober 2025
10:21 WIB
Mendorong Potensi Tanaman Hias Indonesia Mendunia
Dunia tanaman hias bukan hanya berbicara tentang estetika atau hobi, tapi juga soal ekonomi. Pertumbuhan pasar tanaman hias juga akan memperkuat Indonesia menuju ekonomi hijau.
Editor: Andesta Herli Wijaya
tanaman dalam rumah. Freepik.
JAKARTA - Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) R. Hendrian menekankan kalau Indonesia memiliki potensi florikultura yang kuat. Ada banyak jenis tanaman bunga dan tanaman hias asli Indonesia yang bisa dipasarkan hingga ke mancanegara.
Karena itu, Hendrian mendorong agar para penghobi maupun peneliti terus mengeksplorasi tumbuhan asli Indonesia. Kekayaan yang ada di alam adalah modal besar untuk mengembangkan sektor florikultura nasional.
Dalam ajang Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis, ia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan ragam tumbuhan, tetapi pemanfaatannya sebagai komoditas tanaman hias belum optimal.
"Masih ada beberapa tantangan, di antaranya adalah belum termanfaatkannya keanekaragaman jenis tumbuhan asli Indonesia secara optimal untuk menjadi bagian dari komoditi tanaman hias bisa ekspos di dalam industri florikultura," ungkap Hendrian, dilansir dari Antara, Kamis (24/10).
Sebagai gambaran, Hendrian mengemukakan bahwa Indonesia memiliki tidak kurang dari 21 persen jenis tanaman paku yang ada di dunia. Selain itu, Indonesia punya berbagai jenis tumbuhan Aroid dan Begonia. Jenis-jenis tumbuhan itu bisa dikembangkan menjadi komoditas tanaman hias.
"Banyak sekali Tuhan berikan keanekaragaman jenis tumbuhan Indonesia, yang kalau kita explore dengan baik, saya kira itu bisa menjawab tantangan bagaimana jenis-jenis tanaman lokal dan asli Indonesia bisa kita bawa ke panggung internasional untuk menjadi salah satu komoditi tanaman hias dan florikultur yang kita banggakan," Hendrian menjelaskan.
Baca juga: 4 Rekomendasi Tanaman Hias Di Rumah Untuk Penjernih Udara
Menurut dia, Indonesia juga memiliki kapasitas riset yang cukup baik untuk mendukung pengembangan usaha florikultura, termasuk membudidayakan spesies tumbuhan liar yang berpotensi dikembangkan menjadi komoditas tanaman hias.
"Bicara tentang flora, botani, tanaman hias, ini bukan hanya tentang estetik, bukan hanya tentang hobi, tetapi juga menyangkut soal ekonomi, membangun ekonomi hijau khususnya," kata dia.
Dia mengapresiasi penyelenggaraan FLOII Expo 2025. Pameran tanaman hias berskala internasional yang berlangsung di ICE BSD City sampai 26 Oktober itu diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha florikultura.
"Semoga ekspo ini dapat menjadi bagian dari ikhtiar kita untuk membangun industri produk florikultur kita semakin berjaya, khususnya di pasar internasional," kata Hendrian.