02 Juni 2025
17:53 WIB
Mencatat Jumbo, Ketika Animasi Jadi Film Terlaris Sepanjang Masa
Pencapaian Jumbo menjadi catatan menarik bagi industri perfilman tanah air yang telah lama didominasi horor. Film ini menjadi satu-satunya film animasi lokal yang bisa meraup jutaan penonton.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Instalasi karakter Don di film animasi Jumbo dihadirkan saat gala premier di Epicentrum XXI, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (13/3)/ Dok: Validnews/ Andesta.
JAKARTA - Film Jumbo resmi mencetak rekor baru dalam pencapaian penonton film nasional di bioskop. Setelah tiga tahun film horor KKN Di Desa Penari memegang posisi puncak sebagai film terlaris, kini Jumbo melampaui itu.
Jumbo mencetak 10.076.973 juta penonton bioskop di hari ke-63 penayangannya, melampaui KKN Di Desa Penari (2022) yang mencatat 10.061.033 juta penonton saat tayang tahun 2022 silam. Dari situ terlihat, film animasi persembahan Visinema Studios mencapai rekor yang lebih jauh dari KKN, mengingat angka 10 juta lebih penonton KKN itu didapat dalam masa penayangan lebih dari 90 hari.
“Terima kasih buat kamu yang udah nonton film Jumbo! Semoga aksi Mbek, Mbeek, Mbeek yang berubah jadi awan bisa menghibur kamu di bioskop. Tapi perjalanan Jumbo belum selesai. Buat yang belum sempat ke bioskop, Geng Jumbo masih setia nunggu kamu lhoo,” bunyi pengumuman di Instagram Visinema Studios, Senin (2/6).
Jumbo kini resmi mengantongi gelar film terlaris sepanjang masa. Film karya sutradara Ryan Adriandhy ini kini berada di posisi teratas box office Indonesia bersama KKN Di Desa Penari di posisi kedua, kemudian Agak Laen (2024) di posisi ketiga dengan raihan total 9,1 juta penonton.
Pencapaian Jumbo menjadi catatan menarik bagi industri perfilman tanah air yang telah lama didominasi horor. Film ini menjadi satu-satunya film animasi lokal yang bisa meraup jutaan penonton. Selama ini, film animasi yang biasanya ditujukan untuk anak dan keluarga, tak pernah sampai meraih 1 juta penonton di bioskop.
Sebelum ini, rekor tertinggi film animasi lokal dipegang oleh Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir (2017). Film yang diproduksi Falcon Pictures itu mencetak lebih dari 600 ribu penonton bioskop.
Film Jumbo karya sutradara Ryan Adriandhy, memecahkan banyak rekor penting. Menjadi film animasi lokal pertama yang menembus angka 1 juta; film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa; hingga film animasi terlaris di Asia Tenggara.
Selain itu, yang juga patut disorot, film anak dan keluarga ini berhasil memecah dominasi horor dan drama di bioskop saat momen Lebaran. Dirilis tepat saat Lebaran, 31 Maret lalu, film ini melampaui pencapaian Pabrik Gula, film horor MD Pictures yang merilis film terlaris KKN di Desa Penari (2022).
Dengan begitu, film Jumbo menandai potensi besar penonton animasi lokal, sesuatu yang selama ini agaknya kurang terperhatikan oleh para pelaku industri. Film ini menunjukkan bahwa tak hanya horor yang bisa laku, animasi pun bisa cuan jika dieksekusi dengan baik dalam aspek konten hingga promosinya.
CEO Visinema Studios Herry B. Salim mengatakan, pencapaian ini sekaligus menjadi penanda penting potensi film animasi lokal, menorehkan sejarah pada industri yang selama ini kurang memberi perhatian pada film animasi.
Herry menambahkan, film ini merefleksikan semangat kreatif Visinema, yang selalu percaya karya yang baik akan mendapatkan tempat yang baik juga bagi para penikmat karyanya.
"Semoga apa yang diberikan oleh Visinema Studios bisa menjadi impak positif di masa mendatang bagi anak-anak dan menggerakkan industri animasi di Indonesia untuk bisa lebih bertumbuh,” ungkap Herry dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5).
Jumbo saat ini masih tayang di bioskop, merupakan film Lebaran paling bertahan. Film ini tayang sejak Idul Fitri, hingga kini mendekati momen Idul Adha.
Baca juga: Animasi Dalam Negeri Jumbo Akan Tayang Di 15 Negara
Jumbo telah mencatatkan berbagai rekor penting, termasuk sebagai animasi Asia Tenggara terlaris, Film ini pun mengungguli raihan penonton judul-judul animasi Hollywood yang tayang di Indonesia selama empat kali masa libur panjang terakhir.
Sutradara Jumboi, Ryan Adriandhy mengatakan, pencapaian ini diharapkan bisa memperkuat industri animasi Indonesia. Dengan kesuksesan ini, diaharapkan semakin banyak kesempatan yang terbuka lebar bagi para kreator serta para investor dan produser untuk mau memberikan keyakinan lebih pada karya animasi.
Film Karya 400 Lebih Kreator Lokal
Film animasi Jumbo merupakan persembahan Visinema Studios, bagian dari Visinema Group yang milik sineas Angga Dwimas Sasongko. Film ini merupakan proyek prestisius dari Visinema, yang menjalankan produksi lima tahun dengan melibatkan lebih dari 400 kreator lokal di bidang industri animasi.
Film ini pun melibatkan banyak bintang untuk mengisi suara, termasuk Angga Yunanda, Cinta Laura Kiehl, Bunga Citra Lestari hingga Ariel NOAH. Di jajaran pengisi suara anak, ada Prince Poetiray, Quinn Salman, Yusuf Ozkan, hingga Graciella Abigail.
Jumbo mengisahkan dunia anak-anak yang penuh mimpi dan petualangan bermakna. Berpusat pada karakter anak bernama Don yang mengalami luka dalam hidupnya. Dia kehilangan orang tuanya, dan di sisi lain, dalam kesehariannya dia pun menjadi anak yang seringkali diremehkan oleh anak-anak lain seusianya.
Film ini menghadirkan perjalanan tokoh yang penuh dinamika dan menginspirasi, menempatkan rasa sedih dan luka sebagai pendorong karakter itu untuk bertumbuh. Don bertekad untuk membuktikan diri dengan tampil dalam sebuah pertunjukan sandiwara panggung. Don mengembangkan ceritanya sendiri, berdasarkan dari buku dongeng peninggalan ibunya.
Namun tak hanya tentang perjalanan pembuktian diri, karakter Don juga dihidupkan dengan petualangan penuh makna. Dia dipertemukan dengan karakter-karakter positif lainnya, di mana dia terlibat dalam petualangan ajaib untuk membantu seorang teman yang hendak kembali menemukan orang tuanya.
Cerita film Jumbo, lewat petualangan Don dan teman-temannya, membawa pesan-pesan universal tentang persahabatan, kekuatan impian dan imajinasi, keberanian serta kepercayaan pada diri—nilai-nilai yang penting bagi pembentukan karakter anak-anak.