c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

20 Oktober 2022

10:52 WIB

Menakar Kerugian Ekonomi Korea Selatan Karena Wamil BTS

Isu wamil ini telah heboh sejak lama, potensi kerugian ekonomi yang akan dialami Korea Selatan dari hiatusnya BTS pun bisa dihitung secara nominal.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Menakar Kerugian Ekonomi Korea Selatan Karena Wamil BTS
Menakar Kerugian Ekonomi Korea Selatan Karena Wamil BTS
Wamil BTS akan turunkan pendapatan Korea Selatan dalam beberapa tahun. Dok. Istimewa

JAKARTA - BTS telah mengumumkan bakal menjalani wajib militer (wamil) tahun ini. Dimulai dari Jin sebagai personel tertua yang akan segera memasuki wamil lebih dulu, setelah ia merilis single solonya akhir bulan ini.

Setelah Jin, para personel BTS lainnya akan menyusul secara bergantian dengan jadwal masing-masing yang telah direncanakan.

Hybe Entertainment selaku induk perusahaan manajemen yang menaungi BTS, mengumumkan telah bersiap untuk hiatus BTS di masa wamil. Manajemen menghitung, BTS nantinya akan berkumpul kembali sebagai grup pada tahun 2025.

Keputusan wamil BTS tak hanya menjadi perbincangan luas di Korea Selatan, tetapi juga di seluruh dunia. Isu wamil ini telah heboh sejak lama, menjadi polemik tersendiri yang menyeret diskusi panjang, bahkan sampai pada mempertanyakan aturan wamil Korea Selatan.

Banyak kubu yang mendukung, banyak pula suara yang menentang atas alasan kontribusi BTS yang besar bagi negaranya.

Kini, pro kontra itu sudah terjawab dengan pengumuman BTS untuk mulai menjalani wamil. Para ARMY seluruh dunia tentunya bersedih karena bakal 'kehilangan' idola mereka selama dua tahun lebih.

Tapi, bukan para penggemar saja yang kehilangan. Hybe dan negara Korea Selatan sendiri juga bakal mengalami kehilangan yang besar dengan hiatusnya BTS hingga beberapa tahun kedepan. Bahkan, Korea Selatan diperkirakan bakal kehilangan puluhan triliun pemasukannya dari aktivitas BTS di industri.

Sejak merilis album pertamanya sembilan tahun lalu, boy band yang beranggotakan RM, Jin, SUGA, j-hope, Jimin, V, dan Jung Kook ini telah telah menjadi kekuatan ekonomi besar bagi Korea.

Diberitakan Fortune, berdasarkan riset Hyundai Research Institute 2018, BTS berkontribusi lebih dari US$3,6 miliar atau sekitar Rp55 triliun untuk ekonomi Korea Selatan setiap tahunnya. Kontribusi ini dianggap setara dengan yang mampu disumbangkan oleh 26 perusahaan skala menengah untuk negara.

Di luar perhitungan itu, BTS juga diperkirakan telah berperan dalam mendatangkan satu dari 13 juta turis ke negara Korea Selatan tahun 2017, dan menghasilkan US$1,1 miliar (setara Rp17 triliun) dari ekspor barang konsumen seperti barang dagangan dan kosmetik dalam satu tahun.

Hyundai Research Institute memproyeksikan, hingga 2023, raksasa boyband ini akan menyumbang US$29,4 miliar untuk ekonomi Korea Selatan jika grup ini bertahan di level popularitas yang konsisten.

Dengan kata lain, absennya BTS selama tiga tahun karena wamil adalah kehilangan besar bagi perekonomian Korea Selatan. Paling tidak, ada sekitar Rp50-an triliun yang 'hilang' setiap tahunnya bagi Korea Selatan.

Belum lagi jika menyoal peran budaya BTS, yang akan sulit dihitung secara angka. Yang jelas, BTS telah menjadi ikon budaya populer yang membawa wajah budaya Korea Selatan ke seluruh dunia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar