03 Juli 2021
13:42 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Libur sekolah telah tiba. Tapi sayang, kondisi covid-19 yang melonjak tajam, memaksa pemerintah mengambil kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Mau tidak mau, anak-anak harus menghabiskan liburan dengan berbagai aktivitas di rumah.
Untuk itu, para orang tua harus mengatur siasat agar liburan anak-anak menjadi tidak membosankan. Perlu ekstra kreatif untuk menghadirkan beragam aktivitas yang menyenangkan, sembari memperat kebersamaan bagi seluruh anggota keluarga.
Salah satunya dengan menyediakan permainan yang mengasyikkan serta membantu tumbuh kembang anak. Menurut psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, bermain adalah kebutuhan utama anak. Untuk itu, orang tua harus bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
"Di tengah banyaknya pilihan permainan yang ada saat ini, orang tua berperan penting untuk memilih permainan yang tepat, seperti yang edukatif, sesuai dengan umurnya, serta tidak mengandung unsur kekerasan atau pornografi," tutur Vera dalam keterangannya, Jumat (2/7).
Namun tidak sembarang permainan yang bisa diberikan pada anak. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam memilih permainan anak. Berikut aspek-aspek penting yang bisa dipertimbangkan oleh orangtua dalam memilih permainan anak agar bermanfaat untuk tumbuh kembangnya.
Perkembangan Fisik
Di era teknologi seperti ini, tidak sedikit anak-anak yang suka bermain dengan gadget ketimbangan permainan yang melibatkan fisik. Padahal permainan yang melibatkan fisik sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan koordinasi motorik kasar anak, seperti berlari, melompat, memanjat, mengayuh, dan lainnya.
Untuk melatih kemampuan koordinasi motorik halus, anak bisa diajak membuat prakarya atau konstruksi bangunan sendiri. Karenanya, berikan proporsi yang seimbang antara permainan virtual dan permainan fisik.
Kemampuan Kognitif
Pilihlah permainan yang bisa mengasah kemampuan berpikir anak. Sebab kegiatan bermain sambil belajar dapat mengembangkan kecerdasan intelektual anak. Misalnya, orangtua bisa mengajak anak untuk bermain board games seperti catur atau monopoli.
Permainan monopoli misalnya, dapat membuat anak memahami konsep matematika dasar seperti penjumlahan dan pengurangan. Selain itu, kemampuan penalaran dan pemecahan masalah anak pun diasah sehingga dapat menjadi bekal ketika mengalami masalah di masa mendatang.
Bahasa
Untuk mengembangkan keterampilan bahasa anak, pilih permainan yang memerlukan interaksi, seperti tebak kata, scrabble, bermain peran, atau kuis trivia. Orangtua juga bisa mengobrol bersama anak selama atau selama permainan berlangsung.
Kemampuan berbahasa anak perlu dilatih sehingga anak mampu berbicara lancar dan percaya diri ketika berdiskusi atau berbincang dengan orang lain. Interaksi bersama anak juga dapat membantu orangtua lebih mengenali anaknya.
Emosi
Aspek emosional perlu dipertimbangkan dalam memilih permainan pada anak, karena dapat melatih anak-anak untuk belajar menangani emosi mereka dengan cara yang baik dan sehat, baik emosi negatif atau positif.
Apalagi ada beberapa permainan yang melibatkan orang lain, sehingga anak harus memahami dan mengendalikan emosi mereka ketika permainan tidak sesuai dengan keinginan atau harapannya.
"Orangtua berperan penting untuk mendampingi anak agar anak bisa mendapatkan keterampilan emosional dari permainan, termasuk mengajari cara bekerja sama dengan orang lain, dan cara menerima kekalahan dengan sportif," kata Vera.
Sosialisasi
Kecerdasan sosial pada dasarnya melatih anak-anak untuk bisa berinteraksi secara efektif dengan orang lain, mempelajari norma-norma yang berlaku, dan memiliki moral yang baik.
Untuk itu, pilih permainan yang bisa melibatkan beberapa pemain guna melatih kemampuan ini. Sebab permainan berkelompok mendorong anak untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain.
Semisal dengan permainan yang telah dipersiapkan oleh Paddle Pop di masa liburan akhir tahun ajaran, yaitu Liburan ke Planet Mochi. Permainan tersebut memiliki aspek-aspek yang diperlukan oleh orangtua dalam memilih permainan untuk anak. Permainan itu pun gratis dan bisa dimainkan oleh seluruh keluarga Indonesia.