c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

25 Juli 2025

17:21 WIB

Membaca Urgensi Peta Jalan AI Di Indonesia

Kecerdasan buatan (AI) telah menghiasi berbagai sektor kehidupan masyarakat sehari-hari. Pemerintah memandang perlu adanya sebuah peta jalan sebagai bagian dari penentu kebijakan teknologi nasional.

Penulis: Arief Tirtana

<p>Membaca Urgensi Peta Jalan AI Di Indonesia</p>
<p>Membaca Urgensi Peta Jalan AI Di Indonesia</p>

Ilustrasi AI (artificial intelligence). Sumber: Shutterstock/Stock-Asso

JAKARTA - Seperti diketahui, teknologi kecerdasan buatan (AI) sudah digunakan banyak masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Keberadaannya tidak dapat ditampik memberikan banyak manfaat dari sebagai sektor kehidupan. 

Bersamaan dengan itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menekankan urgensi peta jalan AI di Indonesia, salah satunya sebagai pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan nasional terkait teknologi.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi, Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, peta jalan ini berfungsi menyelaraskan regulasi lintas sektor dan menguatkan tata kelola AI, sehingga kolaborasi lintas sektor diperlukan dalam pembentukannya.

"Kolaborasi lintas pemangku kepentingan dilakukan dalam penyusunannya, terutama bagi sektor-sektor strategis yang memegang peranan penting dalam transformasi digital dan peningkatan layanan publik," kata Edwin, dikutip dari Antara, Jumat (25/7)

Ia mengatakan, sejauh ini kolaborasi lintas sektor yang terjadi dalam pembentukan Peta Jalan AI Nasional telah melibatkan berbagai pihak. Peta jalan ini penting dibuat mengingat teknologi AI sudah ditemukan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

Tidak hanya untuk mempermudah kegiatan harian, AI menurutnya sudah menyentuh aspek-aspek penting termasuk kegiatan yang berhubungan ekonomi dan sosial masyarakat.

Maka dari itu, penting dihadirkan peta jalan sebagai pedoman untuk masyarakat termasuk juga untuk para pemangku kepentingan seperti pemerintah, agar pemanfaatannya dapat menjadi maksimal dan mitigasi risiko yang timbul dapat dijalankan.

"Manfaat dari Peta Jalan Kecerdasan Artifisial ini diharapkan untuk menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik dalam pengembangan maupun pemanfaatan AI dengan memperhatikan berbagai peluang manfaat dan mitigasi risikonya," kata Edwin.

Terkait dengan perkembangannya penyusunan peta jalan ini, rancangannya akan masuk tahap uji publik pada Agustus 2025.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria mengatakan, saat ini pihaknya masih berdiskusi dengan para pemangku kepentingan yang hasilnya akan dicocokkan dengan tolok ukur pemanfaatan AI yang disusun Kemkomdigi.

Hasil kesimpulannya akan menjadi suatu dokumen final yang akan diuji publik. "Setelah diskusi ini, kita simpulkan di akhir Juli, lalu nanti di bulan Agustus drafnya akan kita bawa ke uji publik," kata Nezar saat ditemui di Kantor Kemkomdigi, Jakarta.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar