20 Maret 2024
17:27 WIB
Penulis: Siti Nur Arifa
JAKARTA - Memasuki akhir kuartal pertama, pameran industri pariwisata terbesar sedunia yakni Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin, merilis laporan mengenai pola dan perilaku pariwisata global yang diprediksi akan terjadi hingga akhir tahun 2024.
Sekadar informasi, ITB Berlin sendiri merupakan ajang pameran perdagangan perjalanan wisata terbesar dunia yang diadakan setiap tahun pada bulan Maret.
Pada kesempatan ini, para pelaku industri dari 180 negara asal lima benua bertemu, termasuk Indonesia yang di antaranya diwakili oleh Kemenparekraf dan Disparekraf Provinsi DKI Jakarta.
Hasil yang memuaskan pun diungkap oleh Menparekraf Sandiaga Uno, berhasil diperoleh dari keikutsertaan Indonesia dalam ITB Berlin, yang berlangsung pada tanggal 5-7 Maret lalu.
"Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur saya umumkan hari ini bahwa 303.692 pax wisata atau senilai 101,3% dari target, setara dengan Rp5,3 triliun berhasil kita bukukan," ujar Sandi, dalam keterangan tertulisnya.
Pola Pariwisata Global dari Segi Teknologi
Selain penurunan tren revenge tourism dan kepastian bahwa pariwisata global akan kembali pulih secara penuh di tahun 2024, ITB Berlin juga mempublikasi mengenai pola pergerakan wisatawan yang dewasa ini semakin tak bisa lepas dari pengaruh teknologi.
Terungkap, jika 38% wisatawan global memiliki rencana untuk melakukan perjalanan dengan konsep once in a lifetime atau pengalaman sekali seumur hidup di tahun ini, termasuk kunjungan wisata ke destinasi yang jauh.
Diketahui jika sekitar 48% wisatawan global mencari destinasi melalui perangkat telepon genggam (mobile phone), dan 47% wisatawan juga lebih banyak mengandalkan sekaligus melakukan perbandingan harga tiket pesawat melalui aplikasi online travel agent (OTA).
Bukan hanya itu, penemuan lainnya yang terbilang menarik adalah mengenai cara wisatawan merancang perjalanan atau itinerary, di mana rupanya sekitar 22% dari mereka telah menggunakan AI atau chatbot dalam merencanakan perjalanan wisata.
Sementara dalam hal menentukan destinasi, media sosial masih menjadi primadona dalam mencari referensi. Di mana dalam hal mencari destinasi, sebanyak 40% wisatawan global mencari inspirasi dari konten YouTube, 35% berdasarkan rekomendasi orang terdekat atau word of mouth, dan 33% dari konten di Instagram.
Wisata Kuliner dan Perkembangan Asia
Membahas lebih spesifik mengenai aktivitas wisatanya sendiri, laporan yang sama menyebut jika di tahun 2024 akan ada tiga kegiatan yang menjadi tren.
Pertama, tren wisata kuliner yang berpotensi menjadi top activity, terutama jika berkaitan dengan kuliner lokal suatu destinasi. Kedua, aktivitas sightseeing atau jalan-jalan dan melihat-lihat, serta terakhir aktivitas yang memang tak pernah dilupakan yakni menghabiskan waktu dengan bersantai di pantai.
Dari ketiga aktivitas di atas dapat disimpulkan, bahwa destinasi yang sudah pasti banyak dikunjungi oleh wisatawan global adalah destinasi-destinasi eksotis baik itu pantai atau wilayah kepulauan. Karena itu, diprediksi juga jika kawasan Asia akan menjadi wilayah yang semakin berkembang.
Lebih detail lagi, wisatawan global yang nantinya melakukan perjalanan dengan pola pergerakan di atas, diprediksi akan berkunjung ke suatu destinasi dalam lingkup kelompok kecil (small group), yang terdiri dari tiga hingga empat orang.
Selain itu, mereka juga akan lebih banyak menyukai aktivitas luar ruangan, berjalan-jalan di sekitar kawasan lokal, atau melakukan sekitar dua hingga tiga kali perjalanan domestik di negara tujuan destinasi.
Melihat laporan yang ada, tak heran jika Sandi mengatakan bahwa data mengenai pola pariwisata global di tahun 2024 dari ITB Berlin, akan menjadi modal kuat bagi Kemenparekraf dalam menentukan strategi pengembangan pariwisata tanah air.
"Data yang kami dapat dari ITB Berlin sangat strategis, langkah kami selanjutnya adalah memastikan bahwa tren-tren tersebut menjadi insight bagi kebijakan kami yang memang selalu berbasis data dan juga ada referensi untuk evidence based,” ujarnya, dalam agenda Weekly Brief di Jakarta, Senin (18/3).