Memahami Sindrom Asperger Dari Extraordinary Attorney Woo

JAKARTA - Drama berjudul Extraordinary Attorney Woo sedang ramai diperbincangkan dan sukses mencuri perhatian para pecinta drama Korea di Indonesia.

Drama yang dibintangi Park Eun Bin ini mengkisahkan tentang seorang pengacara yang bernama Woo Young Woo (Park Eun Bin) yang menderita Sindrom Asperger, namun mampu menjadi pengacara andal karena daya ingat yang kuat dan kemampuannya dalam memecahkan masalah kliennya.

Namun, di balik kecerdasannya itu, Young Woo selalu kesulitan dalam menjalin interaksi sosialnya sehari-hari karena sindrom Asperger yang dideritanya.

Sindrom Asperger adalah gangguan perkembangan mental dan saraf yang tergolong dalam spektrum autisme. Umumnya, individu dengan autisme memgalami kemunduran kecerdasan dan penguasaan bahasa.

Namun, penderita sindrom asperger justru sebaliknya, mereka cerdas dan mahir dalam bahasa, tetapi tampak canggung saat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Dilansir dari Healthline, perbedaan mendasar sindrom asperger dengan spektrum autisme lain memang terletak pada gejalanya, sehingga lebih mudah dikenali ketika kanak-kanak.

sindrom asperger memiliki gejala autisme yang lebih ringan dibanding spektrum autisme lainnya. Salah satunya yaitu sangat minim berinteraksi dengan siapa pun. Jika pun berbicara, lebih senang membahas hal atau topik yang disukainya.

Gejala lain, tidak dapat memahami bahasa tubuh atau bahasa nonverbal, serta sensitif terhadap cahaya, suara bising, dan tekstur tertentu. Selain itu, perbedaan yang mencolok adalah anak dengan sindrom asperger memiliki kemampuan bahasa yang kuat, tanpa mengalami keterlambatan bahasa atau speech delay.

Semua gejala ini juga digambarkan jelas oleh karakter Young Woo dalam  K-drama Extraordinary Attorney Woo. Dalam satu adegan, diceritakan Young Woo tidak pernah mengeluarkan kata-kata atau berbicara dengan ayahnya. Namun, suatu ketika Young Woo dapat mengucapkan dan menjelaskan pasal panjang yang ia pernah baca dari kitab hukum milik ayahnya.

Adegan ini mencerminkan, meskipun interaksi sangat jarang terjadi, keterampilan bahasa Young Woo sama seperti individu normal lainnya. Artinya, minimnya interaksi dikarenakan ketidakinginan penderitanya dalam menjalin komunikasi.

Dalam drama ini, juga diceritakan bahwa Young Woo sangat menyukai hukum dan hewan laut, paus. Ia memahami banyak hal tentang keduanya. Kesukaannya terhadap paus juga kerap membuatnya  sangat bersemangat membahas hewan tersebut kepada lawan bicaranya.

Penderita sindrom asperger umumnya tidak mampu membaca situasi dan ekspresi orang lain, dalam drama itu Young Woo kerap membahas paus dengan atasannya ketika sedang memecahkan masalah klien.

Hal yang perlu digarisbawahi dalam drama Extraordinary Attorney Woo adalah, ayah Woo merawat Young Woo dengan sangat baik. Ia memahami benar bahwa sang anak memiliki kemampuan dalam mengingat dan gemar mempelajari hukum. 

Sebab itu, ayahnya memfasilitasi ketertarikan Young Woo dengan menyediakan buku hingga menyekolahkan Young Woo dijurusan hukum.

Drama ini ramai diperbincangkan lantaran membuka stigma baru bahwa penyandang autisme juga memiliki kemampuan, kecerdasan, dan layak mendapatkan bekerja seperti individu normal lainnya. 

Drama inipun dinilai sarat akan makna dan dianggap menyinggung sikap diskriminasi dan pandangan sebelah mata yang dilakukan publik terhadap penyandang autisme yang masih marak dalam kehidupan sosial.

K-Drama Extraordinary Attorney Woo memiliki total 16 episode, dengan durasi selama hampir 60 menit tiap episode dan tayang pada hari Rabu dan Kamis setiap minggu.