29 Oktober 2025
17:16 WIB
Memahami Kenapa Pria Bisa Terkena Kanker Payudara
Kanker payudara pada pria umumnya disebabkan penggunaan steroid atau obat-obatan hormonal yang memicu ketidakseimbangan hormon, khususnya hormon estrogen yang berperan menumbuhkan sel payudara.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi simbol kanker yang dipegang oleh seorang pria. Foto: Freepik.
JAKARTA - Pria sejatinya memiliki kelenjar payudara seperti para wanita, hanya saja tidak berkembang menjadi sel-sel payudara karena dominasi hormon testosteron. Meski begitu, kesamaan itu membuat pria juga berisiko terkena kanker payudara seperti halnya wanita.
Hal tersebut diungkapkan oleh spesialis bedah umum Eka Hospital Depok dr. Feyona Heliani Subrata. Dia menjelaskan risiko itu ada, namun prevalensinya relatif kecil.
"Kanker payudara memang bisa terjadi pada pria, prevalensinya memang lebih sedikit dibanding wanita, kurang dari 1% dari semua kasus. Kanker payudara terjadi pada pria karena pria juga memiliki kelenjar payudara, sama seperti wanita," kata dr. Feyona dalam diskusi media Eka Hospital di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Umumnya, kanker payudara pada pria terjadi akibat penggunaan steroid atau obat-obatan hormonal. Itu karena penggunaan obat-obatan hormonal dapat memicu ketidakseimbangan hormon, terutama hormon estrogen. Sementara hormon estrogen sendiri merupakan pemicu kanker payudara.
Sebuah penelitian dalam jurnal Oncotarget pada 2018 juga menunjukkan penggunaan steroid anabolik, termasuk androgen sintesis dapat menyebabkan kondisi ginekomastia atau pertumbuhan payudara pada pria sebagai indikasi stimulasi hormon payudara. Meskipun ginekomastia bukan kanker, tetapi hal ini menunjukkan jaringan payudara telah bereaksi terhadap hormon dan ada potensi efek karsinogenik pada penggunaan steroid anabolik tersebut.
Spesialis bedah umum Eka Hospital Depok dr. Feyona Heliani Subrata dalam diskusi media Eka Hospital di Jakarta, Selasa (28/10). Dok: Validnews/ Gemma F Purbaya.
Baca juga: Pria Obesitas Lebih Berisiko Terkena Kanker Payudara
Gejala kanker payudara pada pria pun sama seperti wanita, yakni timbulnya benjolan pada payudara, benjolan tersebut semakin besar yang membuat kulit seolah tertarik, dan timbul rasa nyeri. Untuk pengobatannya pun tidak ada beda, biasanya daerah yang terkena kanker diambil untuk dilakukan biopsi atau pemeriksaan guna mengetahui jenis kanker payudara yang dialami.
Setelah itu, barulah pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kanker payudaranya. Mulai dari radioterapi dan kemoterapi. Sayangnya, sama halnya pada wanita, kanker payudara pada pria juga lebih lama terdeteksi.
"Pada pria ketahuan (kanker payudara) lebih lama, karena selain jarang, banyak pria yang berpikir benjolan di payudara karena terbentur dan rasa nyeri yang biasa saja. Padahal harus sebenarnya aware apalagi kalau benjolannya semakin besar," lanjut dr. Feyona.
Padahal berbeda dengan jenis kanker lainnya, angka harapan hidup kanker payudara cukup tinggi apabila ditemukan pada stadium awal. Maka dari itu, deteksi dini seperti periksa payudara sendiri (Sadari) dan periksa payudara klinis (Sadanis) penting dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah keparahan dari kanker payudara sehingga pasien bisa memiliki kualitas hidup yang baik.