c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

12 Agustus 2023

15:18 WIB

Memahami Indikasi Anak Cacingan Dan Cara Mencegahnya

Anak-anak cenderung lebih rentan terhadap infeksi parasit karena aktivitas dan kebiasaan bermain di lingkungan yang mungkin terkontaminasi. Salah satu yang paling sering adalah cacingan.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

Memahami Indikasi Anak Cacingan Dan Cara Mencegahnya
Memahami Indikasi Anak Cacingan Dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi anak. Unsplash

JAKARTA - Jangan pernah menganggap sepele penyakit cacingan yang sering terjadi kepada anak-anak. Karena infeksi parasit yang menyebabkan penyakit cacingan ini dapat berdampak pada tingkat kecerdasan anak secara perlahan.

Parasit dalam penyakit cacingan dapat mengganggu penyerapan nutrisi yang penting bagi perkembangan otak dan tubuh anak. Nutrisi yang tidak cukup, terutama kalori, protein, dan zat besi, sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal anak, termasuk perkembangan otak, sistem saraf, dan fungsi tubuh lainnya.

Dari data yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2016, lebih dari 1,5 miliar orang di dunia atau 24% dari jumlah penduduk dunia terkena infeksi cacingan. Cacingan kebanyakan terjadi pada anak-anak, terutama pada usia sekolah dan prasekolah.

Anak-anak cenderung lebih rentan terhadap infeksi parasit karena aktivitas dan kebiasaan bermain di lingkungan yang mungkin terkontaminasi, serta kurangnya kesadaran tentang praktik higienis.

Dilansir dari laman Medical News Today, beberapa contoh cacing yang sering menginfeksi anak-anak antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Necator americanus). Ketiganya ditularkan melalui perantara tanah yang terkontaminasi, misalnya melalui kontak langsung dengan tanah yang mengandung telur atau larva cacing.

Selain itu, ibu yang jarang mencuci tangan dan memotong kuku memiliki hubungan dengan peningkatan risiko anak terinfeksi cacingan. Risiko ini dapat berlipat ganda, di mana ibu yang memiliki praktik higienis kurang baik seperti ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami cacingan sebesar 5,8 kali.

Penyakit cacingan umumnya tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi menyebabkan kerugian berupa kekurangan zat gizi, terutama kalori dan protein.

Bahkan, cacing cambuk dan cacing tambang yang menginfeksi usus dapat menyebabkan luka dan perdarahan,  pada akhirnya mengakibatkan kekurangan darah, anemia, dan kekurangan zat besi pada inangnya. Dan hal ini dapat memengaruhi kecerdasan, produktivitas, dan pertumbuhan anak.

Infeksi parasit dapat merusak lapisan usus, mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, dan bahkan mengakibatkan kehilangan nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh. Akibatnya, anak-anak yang terinfeksi cacingan dapat mengalami kekurangan gizi, pertumbuhan terganggu, penurunan daya tahan tubuh, serta dampak negatif lainnya pada kesehatan dan perkembangan mereka.

Tanda-tanda cacingan pada anak 
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, tanda-tanda khas seorang anak mengalami cacingan yang bisa dikenali antara lain gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari. Anak akan gelisah atau tidak nyaman saat tidur karena sering menggaruk di sekitar anus.

Salah satu ciri khasnya adalah anak mudah marah dan tersinggung karena mereka merasa tidak nyaman akibat gatal itu. Terdapat kemerahan atau iritasi kulit di sekitar anus.

Anak juga sering merasa sakit perut karena infeksi cacingan dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Yang paling sering adalah anak tidak nafsu makan, sehingga bisa menyebabkan penurunan berat badan.

Dari beberapa tanda tersebut, diketahui beberapa jenis cacing juga bisa terlihat saat anak BAB atau pada anus anak. Salah satu jenis cacing terlihat seperti potongan-potongan kecil mirip benang putih dengan bentuk seperti staples yang berukuran sekitar 2-13 mm.

Oleh karena itu, orang tua perlu memahami cara mencegah agar anak tidak terinfeksi cacingan. Bersihkan lingkungan sekitar rumah, hindari tumpukan sampah dan air yang tergenang. Selain itu, ibu perlu memerhatikan makanan dimasak dengan baik dan cuci buah serta sayuran dengan air bersih sebelum dikonsumsi.

Ajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah bermain, sebelum makan, dan setelah buang air kecil atau besar. Pastikan mereka menggunakan air bersih dan sabun.

Selalu menerapkan alas kaki saat bermain di luar rumah. Pastikan anak-anak menjaga kebersihan kuku mereka dengan rutin memotong dan membersihkannya.

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini infeksi cacingan dan mengambil langkah-langkah pengobatan yang tepat jika diperlukan. Pertimbangkan imunisasi yang direkomendasi medis untuk melindungi anak-anak dari penyakit tertentu yang dapat memicu infeksi cacingan.

Terakhir orang tua dapat memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya praktik-praktik higienis dan menjaga kebersihan lingkungan. Hal tersebut dilakukan agar buah hati terhindar dari masalah cacingan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar