c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

30 November 2022

14:59 WIB

Memahami Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

Lowongan kerja palsu bisa berdampak pada kondisi psikologis pencari kerja hingga akhirnya mereka kehilangan semangat mencari pekerjaan. Seperti apa ciri-cirinya?

Editor: Rendi Widodo

Memahami Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu
Memahami Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu
Ilustrasi kesepakatan wawancara kerja. Unsplash

JAKARTA - Hadirnya platform digital pun akhirnya mempermudah berbagai aspek kehidupan kita, tak terkecuali dalam konteks mencari lowongan kerja. Sayangnya, kemudahan ini juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan lowongan kerja palsu.

"Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi ini lah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu," kata direktur di JobStreet Indonesia Varun Mehta, dikutip dari Antara, Rabu (30/11).

Lowongan kerja palsu bisa berdampak pada kondisi psikologis pencari kerja hingga akhirnya mereka kehilangan semangat mencari pekerjaan. Lowongan kerja palsu sendiri sebenarnya bisa dikenali lewat beberapa ciri-ciri seperti berikut;

Pekerjaan yang terlalu bagus
Lowongan kerja bisa jadi penipuan jika menawarkan skenario yang terlalu bagus, misalnya gaji besar untuk tugas-tugas ringan.

Ketika menemukan iklan lowongan kerja, cek kredibilitas alamat dan nomor telepon perusahaan. Ketika meriset perusahaan dan pekerjaan, cari tahu juga informasi seputar posisi yang ditawarkan seperti deskripsi pekerjaan dan gaji.

Hanya di media sosial
Pencari kerja perlu ragu-ragu jika perekrut menghubungi hanya melalui media sosial. Perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon atau aplikasi lowongan kerja, platform yang menampilkan identitas mereka yang sebenarnya.

Beberapa perekrut mungkin mengirim pesan melalui media sosial sebelum beralih ke sarana komunikasi yang lebih formal.

Email mencurigakan
Berkomunikasi melalui email pun tidak secara otomatis menandakan bahwa perekrut adalah sah. Pencari kerja harus mencermati isi email lowongan kerja dan alamat email perekrut.

Perekrut menanyakan informasi pribadi
Perekrut yang sah hanya tertarik pada hal-hal yang ada di CV pelamar, seperti latar belakang pendidikan, keahlian dan pekerjaan. Waspada jika perekrut meminta lebih banyak informasi pribadi yang membuat tidak nyaman.

JobStreet sendiri menemukan informasi pribadi yang sering diminta pada lowongan kerja palsu adalah KTP, SIM, kartu keluarga, fotokopi ijazah, transksrip nilai dan NPWP secara rinci.

Data-data seperti itu, pada lowongan kerja yang sah, biasanya diminta ketika sudah melewati tahap wawancara.

Tawaran dadakan tanpa melamar
Meski zaman sudah berubah, pencari kerja perlu waspada jika ada orang yang menghubungi dan menawarkan pekerjaan, apalagi jika tidak pernah melamar ke tempat itu.

Perekrut meminta uang
Pencari kerja harus waspada jika perekrut meminta uang dengan janji akan mendapat gaji yang lebih besar pada kemudian hari. Jika harus membayar untuk melamar pekerjaan, hampir dipastikan bentuk lowongan tersebut adalah lowongan kerja palsu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar