25 Maret 2022
09:24 WIB
Penulis: Tristania Dyah Astuti
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Drama Korea berjudul "Juvenile Justice" sedang naik daun dikalangan pecinta K-drama di Indonesia. Sesuai judulnya yang diartikan sebagai 'Peradilan Anak', drama yang dibintangi Kim Hye-Soo dan Kim Mu-yeol ini menceritakan kasus-kasus kejahatan yang dilakukan remaja atau anak di bawah umur.
Kejahatan yang dikisahkan tidak hanya soal bolos sekolah atau pencurian, tapi juga prostitusi, pemerkosaan hingga pembunuhan berencana.
Cerita dalam drama ini tidak hanya fokus mencari pelaku, tapi juga melibatkan orang tua sebagai penanggung jawab anak. Dalam setiap kasus, kondisi keluarga, masa kecil sang anak, hingga ketakutan dan kesehatan mental anak dibahas tuntas dalam drama ini.
Drama ini memperlihatkan secara jelas bahwa peran pengasuhan orang tua sangat penting untuk membentuk karakter anak ketika beranjak dewasa. Setiap kasus yang dikisahkan dilatarbelakangi kehidupan keluarga yang tidak harmonis, kurang kasih sayang dan juga perhatian.
Kim Hye Soo sebagai Shim Eum-seok yang berperan sebagai hakim dalam drama itu kerap menekankan orang tua yang paling bertanggung jawab terhadap kejahatan yang dilakukan anak. Anak yang tumbuh tanpa pengasuhan yang baik cenderung kehilangan arah dan memicu perilaku negatif.
Perilaku negatif ini kemudian membawa dampak bagi orang lain. Membuat orang yang tidak bersalah mengalami kesakitan, penyiksaan, hingga pembunuhan. Semua bermula dari kurangnya pengasuhan yang baik dan efektif di dalam rumah.
Dalam satu kasus, seorang anak melakukan kejahatan seperti kekerasan dan pembunuhan yang ketika diselidiki berawal dari keluarga dan lingkungan yang juga melakukan kekerasan di masa kecilnya. Pengalaman traumatis tersebut membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang kasar, bersifat agresif, dan tidak segan menyakiti orang lain.
Sim Eum-seok yang berkarakter keras dan tegas, menginginkan anak yang melakukan kejahatan mendapatkan hukuman maksimal sebagai upaya menyadarkan sang anak dari perilaku yang salah. Selayaknya peradilan anak, anak juga ditempatkan di rumah pembinaan dengan harapan ketika bebas anak memiliki cara pandang dan tingkah laku positif.
Sementara, orang tua yang menjadi pemicu terbentuknya perilaku anak juga diminta untuk melakukan rehabilitasi, jika seorang pecandu alkohol atau emosional abuse atau seorang dengan perilaku yang kasar. Orang tua juga disarankan untuk hidup atau tinggal bersama anak dan menjalin komunikasi efektif, serta membangun hubungan yang hangat.
Drakor ini menekankan bahwa orang tua akan selalu bertanggung jawab terhadap perilaku anak hingga anak tumbuh remaja. Maka penting untuk membangun nilai-nilai dan norma yang baik sejak anak masih usia dini. Hal ini untuk bekal di masa depan agar anak memiliki batasan dan bertanggung jawab dalam bertindak di tengah masyarakat.
K-Drama ini berisi 10 episode, dan seluruhnya telah ditayangkan dan dapat dinikmati di Netflix.