27 Oktober 2025
12:56 WIB
Melestarikan Tradisi Asal Di Tanah Rantau Lewat Bajepin Yok! 2025
Bajepin Yok! merupakan gerakan bersama para perantau Kalimantan Barat di Jakarta untuk merawat sekaligus mempromosikan tradisi tanah asal kepada masyarakat luas.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Sejumlah tokoh nasional bersama Meneteri UMKM Maman Abdurahman, tokoh nasional asal Kalbar, Oesman Sapta Oedang dan Gubernur Kalbar Ria Norsan menghadiri kegiatan silahturahmi Bejepin Yuk yang dilaksanakan di Jakarta (ANTARA/HO: Prokopim Kalbar).
JAKARTA - Ratusan warga Kalimantan Barat (Kalbar) berkumpul di sekitar Anjungan Kalimantan Barat, aman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta dalam gelaran Bajepin Yok! 2025. Kegiatan ini menjadi ruang temu sekaligus unjuk budaya bagi para perantau Kalbar di Ibu Kota.
Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan, Bajepin Yok! merupakan gerakan bersama para perantau untuk merayakan budaya tanah asalnya. Lebih penting lagi, gelaran ini hadir untuk melestarikan serta mempromosikan budaya Kalbar.
"Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi, sekaligus wadah bagi masyarakat perantau untuk melestarikan budaya daerah dan memperkuat ikatan kekeluargaan sekaligus melestarikan dan mengenalkan budaya kita kepada orang luar," ungkap Ria Norsan di Jakarta, Minggu (26/10), sebagaimana diberitakan Antara.
Dalam suasana penuh keakraban, para tamu mengenakan busana adat khas Kalbar, seperti Telok Belanga dan Baju Kurung bagi kaum pria dan wanita. Selain jepin masal sebagai suguhan utama, beragam tarian tradisional Melayu, Dayak, dan Tionghoa, turut ditampilkan sehingga mencerminkan kemajemukan dan keharmonisan masyarakat Kalimantan Barat di perantauan.
Gubernur Norsan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut, yang menurutnya bukan sekadar perayaan budaya, melainkan bentuk nyata kecintaan dan kepedulian masyarakat perantau terhadap daerah asal.
"Acara Bejepin 2025 ini bukan hanya tentang budaya, tetapi juga wujud semangat kita mempererat persaudaraan dan melestarikan warisan Kalbar," tuturnya.
Ia mengajak masyarakat Kalbar yang tinggal di luar daerah untuk terus berkontribusi dan menjaga jati diri daerah di manapun berada.
"Walaupun kita sudah berhasil di perantauan, jangan pernah lupa kampung halaman. Rumah kita adalah Kalimantan Barat, tempat kita lahir dan dibesarkan," kata Norsan.
Gubernur juga berharap Bejepin Yok! dapat digelar secara rutin setiap tahun sebagai simbol persatuan dan wadah pelestarian budaya Kalbar di tanah rantau.
Selain Gubernur Kalbar, kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman, tokoh asal Kalbar Oesman Sapta Odang, dan berbagai organisasi masyarakat
"Hari ini kita disatukan dalam semangat silaturahmi budaya. Acara seperti Bejepin ini wajib kita dukung karena menjadi simbol persaudaraan dan jati diri masyarakat Kalimantan Barat," katanya.
Ia menambahkan semangat kebersamaan yang ditunjukkan masyarakat Kalbar di rantau harus menjadi inspirasi dalam membangun daerah di berbagai bidang.
"Segala sesuatu yang besar dimulai dari hal kecil. Jika kita terus menjaga semangat ini, Insya Allah Kalimantan Barat akan terus eksis di berbagai bidang, politik, akademik, olahraga, dan dunia usaha," kata Maman.
Melalui acara Bejepin Yok! 2025, masyarakat Kalbar di perantauan menunjukkan bahwa melestarikan budaya daerah tidak mengenal batas geografis, dan semangat cinta kampung halaman tetap hidup di mana pun mereka berada. Kegiatan ini pun ditutup dengan tradisi makan bersama yang menjadi simbol kebersamaan dan kesetaraan masyarakat Kalbar tanpa sekat etnis maupun status sosial.