24 November 2021
16:11 WIB
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Setiap manusia menyimpan kerinduan akan “ruang kembali” yang hangat dan nyaman. Ruang yang kadang tak bisa ditemukan dalam sosok orang-orang terdekat, sahabat bahkan pasangan. Sepanjang perjalanannya, si anak manusia akan terus berupaya menemukan ruang tersebut agar hatinya bisa utuh-penuh.
Dua manusia yang sama-sama menyimpan kerinduan dan melankolia akan ruang kembali itu, dipertemukan dalam suatu momen. Keduanya menemukan ruang pengharapan itu pada diri satu sama lain. Ketika momen itu tiba, hati keduanya terasa penuh, merasa lepas, bebas, dan nyaman.
Dinamika perasaan yang mendalam seperti itulah yang coba digambarkan sutradara Adriyanto Dewo lewat film One Night Stand, sebuah drama romantis yang diproduksi Bioskop Online. Film ini menyuguhkan romansa singkat namun bermakna di antara dua anak manusia.
Kisah tentang Ara (Jourdy Pranata) dan Lea (Putri Marino), yang dipertemukan dalam suatu momen singkat, hanya satu malam. Tanpa saling kenal sebelumnya, keduanya merasa menemukan kenyamanan satu sama lain. Meskipun masing-masing dari mereka memiliki hidup dan kisahnya sendiri-sendiri.
Kedekatan tumbuh begitu saja dalam satu malam. Keduanya merasakan perasaan intim seolah telah lama bertemu dan saling memahami. Perasaan itu di satu sisi mengundang bahagia, namun juga memicu rasa pilu dan sedih di saat bersamaan karena menyadari bahwa masing-masing mereka akan saling melepaskan kemudian.
Begitulah romansa singkat dalam kisah cinta satu malam. Namun, ini bukan kisah satu malam yang umum hanya berakhir dengan adegan bercinta di ranjang.
Lebih dalam dari itu, One Night Stand bertutur tentang momen yang mengantarkan dua orang manusia menemukan keutuhan hatinya, tak peduli sesingkat apa momen itu terjadi. Ketika momen itu berakhir, ada sunyi dan kekosongan yang menekan hati.
Cerita sederhana namun bermakna itu pun didukung dengan akting para pemain, yang membuat One Night Stand semakin terasa lengkap. Jourdy Pranata dan Putri Marino bermain peran dengan begitu natural, sehingga terasa dekat bagi penonton.
“Ini mungkin related dengan banyak orang. Mungkin banyak orang ngalamin juga, kita ketemu sama satu orang, kita merasa dekat. Bukan hanya romance, ya. Pertemuan yang walau singkat tapi menjadi sebuah memori, memori yang mengubah suatu individu dalam melangkah berikutnya,” ungkap sutradara, Adriyanto Dewo, dalam konferensi pers daring, Rabu (24/11).
Produser film One Night Stand, Perlita Desiani menambahkan, film ini mencoba menyuguhkan tontonan yang intim bagi banyak orang. Terutama di dunianya para kawula muda dengan segala romansa kehidupannya.
Pesan utama film, kata Desi, yaitu mengingatkan semua orang bahwa selalu ada ruang, selalu ada tempat, atau selalu ada satu orang yang menjadi “rumah” bagi pengharapan terdalam seseorang. Tak selalu itu pasangan, namun bisa siapa saja yang kita tak pernah tahu ternyata memiliki ruang nyaman tersebut.
“Sebenarnya film ini bukan hanya menceritakan one night stand saja. Tapi film ini juga mengingatkan kembali semua orang bahwa kita itu punya suatu tempat, satu orang, satu ruang yang bisa membuat kita nyaman,” ucapnya.
“Cerita ini menjadi refleksi, ternyata untuk merasa klik dengan seseorang itu bisa dengan cara tak terduga dan bisa dalam waktu singkat. Masalahnya, bagaimana itu semua bisa terjadi? Nah itu yang akan kita saksikan di One Night Stand ini,” tambah Putri Marino yang juga hadir dalam sesi konferensi pers Rabu.
One Night Stand akan tayang di Bioskop Online 26 November 2021. Namun, Bioskop Online telah mengumumkan tiket pre-order yang sudah bisa dibeli dengan harga promo hingga 25 November.