c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 September 2023

10:26 WIB

Melancong Ke Pulau Morotai, Saksi Bisu Perang Dunia II

Pulau Morotai jadi saksi bisu masa Perang Dunia ke-II lantaran lokasinya yang dijadikan lapangan terbang tentara Jepang di tahun 1942.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Satrio Wicaksono

Melancong Ke Pulau Morotai, Saksi Bisu Perang Dunia II
Melancong Ke Pulau Morotai, Saksi Bisu Perang Dunia II
Foto bawah laut sisa sisa penginggalan perang dunia ke 2 di Morotai. Sumber Foto: Shutterstock/dok

JAKARTA – Indonesia punya banyak pulau kecil yang tidak cuma indah, tapi menyimpan segudang cerita bahkan menjadi saksi dari peristiwa bersejarah. Salah satunya Pulau Morotai.

Penamaan Morotai sendiri dipengaruhi oleh masa pendudukan Kerajaan Moro, yang ada di Maluku era abad ke-13. Di mana terdapat dua istilah yakni ‘Morotia’ yang diberikan untuk menyebut kawasan daratan, dan ‘Morotai’ untuk menamai kawasan lautnya.

Saksi Peristiwa Militer Perang Dunia II
Pulau Morotai menjadi salah satu wilayah yang dikuasai oleh Jepang, di akhir-akhir masa Perang Dunia II. Saat itu, pulau ini dijadikan sebagai lapangan terbang dan markas tentara Jepang. Berbagai aktivitas kemiliteran dilakukan di sini.

Namun, kedudukan Jepang tersingkir dan diambil alih oleh sekutu, lewat peristiwa pertempuran sengit yang juga cukup terkenal pada tanggal 15 September 1944.

Saat itu, pasukan sekutu dari Amerika Serikat dan Australia yang dipimpin Jenderal Douglas MacArthur mendarat di ujung barat daya Pulau Morotai untuk mengambil alih pulau. 

Setelah memenangkan pertempuran, Jenderal MacArthur disebut membangun pangkalan militer di Pulau Morotai dengan lebih dari 50 ribu personil tentara.

Saat ini, potret dan catatan sejarah peristiwa perang di Pulau Morotai terabadikan dalam Museum Perang Dunia II dan Museum Trikora, yang berada di satu tempat. Museum tersebut sebagian besar menampung alat-alat peralatan perang, peralatan makan-minum, sampai uang yang dipakai pada saat zaman penjajahan.

Pesona Alam Memukau
Walau punya catatan sejarah sebagai lokasi perang antara Jepang dan Sekutu, bukan berarti pesona alam Pulau Morotai sebagai tempat wisata tidak menarik.

Pulau Morotai menawarkan keindahan bawah laut dengan 28 titik penyelaman yang menyuguhkan gugusan terumbu karang indah dengan ikan berwarna-warni. Bahkan, wisatawan bisa melihat gerombolan ikan di bawah laut yang berenang dengan bebas di atas puing sisa-sisa Perang Dunia II.

Salah satu objek penyelaman yang populer adalah bangkai pesawat jenis Bristol Beuford buatan Australia, yang tenggelam di kedalaman 40 meter. Bahkan di beberapa titik tertentu, wisatawan juga dapat melihat bangkai-bangkai armada perang yang karam, namun tidak merusak pemandangan justru menambah daya tarik yang ada.

Pulau Morotai juga memiliki objek wisata berupa Air Terjun Raja, yang populer karena memiliki daya tarik berupa tujuh tingkatan air terjun.

Soal kuliner, karena pastinya memiliki sumber daya berupa hasil laut maka santapan khas yang bisa dinikmati di Pulau Morotai terdiri dari gohu ikan, yang diolah dari ikan yang dibumbui dengan garam, tumisan bawang dan cabai.

Biasanya gohu ikan dinikmati bersamaan dengan nasi jaha, hidangan yang terbuat dari campuran beras, santan kelapa, dan bumbu yang dibakar dan dibalut dengan daun.

Meski tergolong minim pengunjung, sebenarnya akses untuk bisa sampai di Pulau Morotai sudah cukup memadai. Tersedia pilihan jalur darat, udara, dan laut, yang semuanya dapat dilalui dengan jarak tempuh berbeda sesuai dengan pilihan yang Anda minati.

Tertarik untuk melancong ke Pulau Morotai? 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar