c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

13 Juli 2023

15:06 WIB

Megenali Gejala Awal Sifilis Mata Okuler

Sifilis okuler adalah manifestasi dari infeksi sifilis yang dapat memengaruhi berbagai bagian mata termasuk konjungtiva, kornea, retina, dan saraf optik.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

Megenali Gejala Awal Sifilis Mata Okuler
Megenali Gejala Awal Sifilis Mata Okuler
Ilustrasi ocular syphilis eye. Shutterstock/New Africa

JAKARTA - Sifilis memang sering dikaitkan dengan penyakit menular seksual (PMS) karena dapat menular melalui hubungan seksual yang tidak aman. Namun, sifilis juga dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya selain organ reproduksi, salah satunya mata.

Sifilis yang memengaruhi mata secara khusus dikenal dengan istilah sifilis okuler. Dilansir dari laman CDC, sifilis okuler adalah manifestasi dari infeksi sifilis yang dapat memengaruhi berbagai bagian mata termasuk konjungtiva, kornea, retina, dan saraf optik.

Gejala sifilis okuler 
Terdapat empat tahap ketika seseorang terinfeksi bakteri penyebab sifilis lewat kontak seksual yakni tahap sifilis primer yang biasanya muncul luka terbuka atau chancre di sekitar alat kelamin atau daerah yang terinfeksi lainnya. Luka tersebut biasanya tidak nyeri tetapi dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Kemudian, tahap kedua yakni sifilis sekunder. Munculnya ruam yang bisa menyebar ke seluruh tubuh, termasuk bibir, mulut, telapak tangan, dan telapak kaki. Gejala lain yang dapat muncul meliputi demam, kelenjar getah bening bengkak, sakit tenggorokan, berat badan menurun, kelelahan, dan rambut rontok.

Tahap ketiga ini sifilis laten adalah tahap diam di mana tidak ada gejala yang terlihat secara jelas. Sifilis tetap ada dalam tubuh dan dapat berlangsung bertahun-tahun tanpa gejala.

Selanjutnya, sifilis tersier,  pada tahap ini, sifilis memengaruhi berbagai organ tubuh seperti otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, sendi, saraf, dan bahkan mata. Gejala yang mungkin terjadi termasuk gangguan neurologis, masalah kardiovaskular, kerusakan organ dalam, dan masalah mata seperti uveitis, iritis, atau keratitis.

Luka sifilis primer biasanya tidak ditemukan di area mata. Sifilis okuler lebih cenderung menyebabkan peradangan pada berbagai bagian mata daripada luka terbuka. Ketika infeksi sifilis mencapai bagian mata, gejala yang menonjol adalah mata merah karena peradangan yang terjadi pada konjungtiva, iris, atau bagian lain dari struktur mata.

Sifilis okuler dapat menyebabkan gejala seperti konjungtivitis, uveitis, iritis, keratitis, atau peradangan pada bagian lain mata. Gejala lain yang mungkin terjadi meliputi nyeri mata, penglihatan kabur, fotofobia, dan gangguan penglihatan.

Diagnosis sifilis okuler
Saat mengevaluasi sifilis okular, dokter mata atau profesional medis yang terlatih akan melakukan serangkaian langkah untuk mendiagnosis dan meneliti kondisi tersebut.

Dokter akan melakukan wawancara untuk mendapatkan riwayat gejala, paparan, dan informasi lainnya yang relevan terkait dengan mata.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada mata. Ini termasuk memeriksa kondisi kelopak mata, konjungtiva, iris, dan bagian lain dari mata untuk mencari tanda-tanda peradangan, luka, atau kelainan lainnya.

Kemudian, melakukan pemeriksaan visual untuk mengevaluasi penglihatan dan mengidentifikasi adanya gangguan penglihatan yang mungkin terkait dengan sifilis okular.

Selanjutnya, dokter dapat menggunakan alat yang disebut lampu silit untuk memeriksa dengan lebih rinci struktur mata. Lampu silit memungkinkan dokter melihat bagian-bagian mata secara detail dan dapat membantu dalam mendeteksi peradangan atau kelainan.

Tes darah juga dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap Treponema pallidum, bakteri penyebab sifilis. Tes darah seperti tes serologi sifilis, seperti tes RPR (rapid plasma reagin) atau tes TPPA (Treponema pallidum particle agglutination), dapat membantu dalam diagnosis sifilis okular.

Bahkan, dalam beberapa kasus, dokter dapat merujuk Anda untuk tes laboratorium tambahan seperti tes cairan tubuh atau biopsi jika diperlukan.

Setelah mendiagnosis sifilis okular, dokter akan menentukan rencana perawatan yang tepat berdasarkan tingkat keparahan dan tahap infeksi. Pengobatan untuk sifilis okular biasanya melibatkan penggunaan antibiotik, seperti penisilin, untuk mengobati infeksi dan mengurangi peradangan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar