21 Desember 2023
15:47 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Masturbasi adalah salah satu aktivitas seksual yang bisa dilakukan sendiri, maupun bersama dengan pasangan. Pada pria, masturbasi dilakukan dengan cara menyentuh penis sampai terjadinya ejakulasi atau keluarnya sperma dari penis.
Walaupun tidak ada batasan terkait seberapa sering seseorang harus masturbasi, namun tidak sedikit orang yang beranggapan kalau terlalu sering masturbasi dapat menyebabkan kanker prostat. Namun, benarkah demikian?
Dipaparkan oleh dokter spesialis urologi RS Pondok Indah, dr. Hilman Hadiansyah, anggapan tersebut ternyata salah besar. Sebaliknya, masturbasi malah bisa menurunkan risiko terjadinya kanker prostat.
"Sering-sering masturbasi tidak membuat terjadinya kanker prostat, malah sebaliknya. Masturbasi justru dapat menurunkan risiko kanker prostat pada pria," kata dr. Hilman dalam diskusi media RS Pondok Indah di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Maka dari itu, dr. Hilman menganjurkan pria paling tidak ejakulasi sekitar tiga kali seminggu untuk mencegah terjadinya kanker prostat, di samping masih sensitifnya kaitan antara masturbasi, ejakulasi, dan kanker prostat pada agama dan budaya tertentu.
Namun, pernyataan yang dia katakan juga didukung dengan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari luar negeri.
Seperti penelitian yang diterbitkan dalam jurnal European Urology di 2016, menunjukkan kalau pria yang ejakulasi sampai 8-12 kali dapat mengurangi risiko kanker prostat sampai 10%. Penelitian sebelumnya pada 2004 dalam The American Medical Association, juga menemukan kalau pria yang ejakulasi sampai 21 kali atau lebih dalam kurun waktu 1 bulan mempunyai risiko kanker prostat yang lebih rendah hingga 50%.
Kanker prostat sendiri merupakan kanker yang terjadi pada prostat dan umumnya terjadi pada pria. Kanker ini ditandai dengan adanya gangguan buang air kecil, walaupun sebagian besar kanker prostat tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Prevalensi kanker prostat di Indonesia pun cukup tinggi. Bahkan, kanker prostat ada di urutan kelima kanker yang paling banyak diderita oleh pria berdasarkan data GLOBOCAN di 2020.
Tingkat kematian akibat kanker prostat pun cukup tinggi, yakni mencapai 1 dari 39 orang. Bukan itu saja, kanker prostat yang bermetastasis ke organ lain juga mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi, selain dari menurunnya kualitas hidup pasien.