c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

18 Agustus 2025

12:28 WIB

Masih Ada 58 Event KEN Sampai Akhir Tahun 2025

Tahun ini ada sebanyak 110 event lokal dari berbagai daerah yang masuk dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2025. Masih ada 58 event yang bakal diselenggarakan sampai akhir tahun ini.

<p>Masih Ada 58 Event KEN Sampai Akhir Tahun 2025</p>
<p>Masih Ada 58 Event KEN Sampai Akhir Tahun 2025</p>

Ilustrasi seorang peraga busana mengikuti ajang Jember Fashion Carnival (JFC) 2025 yang digelar di Kota Jember, Jawa Timur. (ANTARA/HO-Kementerian Pariwisata)

JAKARTA - Sebanyak 110 event dari berbagai penjuru daerah sudah dimasukkan dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2025. Ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi daerah-daerah yang memiliki tradisi unik, sebagai daya tarik.

"Kementerian Pariwisata juga menghadirkan Event by Indonesia melalui 110 KEN sebagai upaya menggerakkan perekonomian daerah, menghadirkan daya tarik di tiap daerah, dan melestarikan budaya setempat melalui penyelenggaraan event," kata Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa.

Melalui hasil kinerja sektor pariwisata pada semester I tahun 2025 yang diumumkan Kementerian Pariwisata Ni Luh mengatakan, sampai dengan 4 Agustus 2025 sudah ada 46 KEN yang telah dilaksanakan di 25 provinsi di Indonesia.

Sebanyak 42 event pun telah selesai dikaji dampaknya mencatat 5,07 juta pengunjung dengan transaksi ekonomi Rp463,07 miliar, melibatkan lebih dari 6 ribu UMKM dan lebih dari 68 ribu pekerja seni, serta membuka lapangan kerja bagi sekitar 60 ribu tenaga kerja.

“Saat ini sedang berlangsung dua event dan masih tersisa 58 event hingga akhir 2025. Diharapkan, seluruh rangkaian KEN 2025 dapat menjadi motor aktivasi pariwisata dan dampak ekonomi,” kata dia.

Sementara terkait dengan Geopark Kaldera Toba, Ni Luh berharap otorita setempat dapat meraih kembali status kartu hijau. Revalidasi sendiri sudah berlangsung pada 21-25 Juli 2025.

Hasil revalidasi ini akan dibawa ke sidang UNESCO Global Geopark pada 5-6 September 2025 di Chile dan keputusan akhirnya akan diketahui pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO pada 2026 di Paris, Prancis.

Dalam mendukung revalidasi ini, terdapat upaya lintas Kementerian/Lembaga termasuk peta interpretasi oleh Kementerian ESDM dan pengumuman penerbangan oleh Kementerian Perhubungan.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata telah melakukan sejumlah upaya selain mendukung perbaikan secara fundamental, di antaranya pelaksanaan Seminar Nasional Pengelolaan Geopark.

Pemerintah juga menggelar Rapat koordinasi Persiapan Revalidasi bersama tujuh kepala daerah dan melangsungkan “The 1st International Conference on Toba Caldera Global Geopark 2025” yang dihadiri peserta dari Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan, serta pra-revalidasi dengan asesor independen dari Korea Selatan.

Ni Luh menekankan, Kementerian Pariwisata bersama para pemangku kepentingan berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan daya tarik wisata alam agar semakin berkualitas dan berkelanjutan.

“Jadi kami sangat optimis Geopark Toba kembali ke status green card. Dan ini yang penting, jika kita mendapatkan green card kembali, mari bersama-sama kita rawat status itu,” ujar Ni Luh.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar