c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

29 November 2022

18:07 WIB

Masalah-Masalah Kulit Yang Dapat Dipicu Oleh Stres

Tak hanya memengaruhi kekebalan tubuh, stres juga bisa menyebabkan beragam masalah pada kulit. Apa saja?

Penulis: Tristania Dyah Astuti

Editor: Satrio Wicaksono

Masalah-Masalah Kulit Yang Dapat Dipicu Oleh Stres
Masalah-Masalah Kulit Yang Dapat Dipicu Oleh Stres
Ilustrasi wanita berjerawat. Pixabay

JAKARTA - Stres sering dikaitkan dengan dampak negatif terhadap kesehatan fisik, seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh serta meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Tidak hanya itu, stres juga bisa menimbulkan masalah-masalah pada kulit.

Paling umum, stres dihubungkan dengan munculnya jerawat pada wajah. Dalam sains, hal ini pun memang berkaitan. Ketika stres, tubuh secara alami akan meningkatkan produksi hormon kortisol sebagai bentuk perlawanan. 

Hormon ini bertugas untuk memberikan energi pada tubuh. Sayangnya jumlah hormon kortisol yang terlalu banyak justru memicu produksi minyak yang berlebih terutama pada wajah. Produksi minyak yang berlebihan ini dapat menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat. 

Dalam Healthline, sebuah studi tahun 2017 yang meneliti efek stres pada mahasiswa kedokteran berusia 20-24 tahun menemukan, ada korelasi antara tingkat stres dengan keparahan jerawat. Hal ini juga biasanya diperparah dengan tingkat kebersihan diri.

Namun, beberapa penelitian lain pun menemukan bahwa stres juga dapat menyebabkan masalah lain pada kulit. Mengutip beberapa sumber, berikut masalah kulit yang bisa dipicu oleh stres.

Kulit Kering dan Keriput

Lapisan terluar kulit bernama stratum korneum yang mengandung protein dan lipid, di mana keduanya memainkan peran penting dalam menjaga sel-sel kulit tetap terhidrasi. 

Dalam penelitian berjudul “Brain-Skin Connection: Stress, Inflammation and Skin Aging” yang diterbitkan dalam National Library of Medicine Amerika Serikat menemukan, stres mampu merusak fungsi penghalang stratum korneum dan berdampak negatif pada retensi air kulit. Alhasil kulit menjadi lebih kering.

Lalu, stres juga menyebabkan perubahan pada protein di kulit sehingga mengurangi elastisitasnya. Hilangnya elastisitas ini dapat berkontribusi pada pembentukan keriput.

Ruam atau Dermatitis Atopi

Stres berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus lalu membuat tubuh kurang mampu melawan alergen atau pemicu alergi.

Kondisi ini membuat kulit lebih mudah mengalami ruam, jika tidak sengaja tersentuh, terhirup, atau mengonsumsi pemicu alergi. Lebih jauh, jika stres berlanjut dapat membuat ruam semakin meradang yang memicu psoriasis.

Masalah kulit ini terkadang cukup mengganggu kenyamanan serta penampilan, sehingga perlu untuk segera mengatasi dan memecahkan tekanan yang memicu stres. Saat merasa stres, cobalah untuk menemukan copping stress yang dapat membantu meredakannya. 

Kemudian, tetap upayakan untuk makan-makanan sehat, sebab makanan sehat kaya nutrisi juga mampu berkontribusi dalam meningkatkan mood sehingga membuat perasaan menjadi lebih baik.

Tidak lupa untuk cukupi kebutuhan tidur, jaga kebersihan, serta melakukan perawatan rumah seperti menggunakan pelembab, sunscreen, masker wajah, dan lain sebagainya untuk tetap membuat kulit terawat dan terhidrasi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar