06 September 2024
19:01 WIB
Manfaat Konsumsi Jus Setelah Berolahraga
Selain air putih atau minuman isotonik, jus buah dan sayur baik dikonsumsi setelah berolahraga. Ada sejumlah manfaat dari konsumsi jus, dari menjaga tubuh tetap terhidrasi hingga pemulihan otot.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi minum jus setelah berolahraga. Freepik
JAKARTA - Rasa haus yang muncul setelah berolahraga merupakan suatu kewajaran. Pasalnya saat olahraga, tubuh mengeluarkan banyak cairan lewat keringat. Ada beberapa minuman yang baik dikonsumsi sebagai pemulihan setelah berolahraga.
Air putih atau mineral menjadi yang paling utama untuk menjadikan tubuh tetap terhidrasi. Minuman isotonic dan air kelapa juga bisa jadi pilihan. Natrium dan kalium yang terkandung di dalamnya sangat baik untuk menggantikan elektrolit, sehingga mempercepat pemulihan.
Selain itu, jus buah dan sayur juga sangat baik dikonsumsi, mengingat keduanya mengandung tinggi vitamin, mineral dan gula alami. Karena sudah terkandung gula alami, maka disarankan untuk tidak menambahkan gula dalam jus, atau tambahkan seminim mungkin.
Lebih jauh, ada beberapa manfaat dari konsumsi jus setelah berolahraga. Pertama, rehidrasi. Jus mengandung banyak air sehingga membantu menggantikan cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi. Manfaat selanjutnya untuk mengisi ulang elektrolit yang hilang selama berolahraga. Elektrolit penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan fungsi otot.
Kandungan karbohidrat, vitamin dan mineral dalam jus memiliki manfaat untuk mempercepat pemulihan otot, energi serta jaringan yang rusak saat berolahraga, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jus buah dan sayur juga kaya antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mengurangi peradangan.
Bicara soal minuman kesehatan serta gaya hidup sehat yang semakin diadopsi banyak orang, Gulu Jus hadir di kawasan Gelora Bung Karno, salah satu lokasi favorit olahraga kaum urban di Jakarta. Kehadirannya di kawasan ini semakin memudahkan pengunjung untuk menikmati minuman sehat yang segar setelah berolahraga.
"Ada seri Yo-Good, Refreshing yang memadukan buah dan sayuran, memastikan jus ini tinggi vitamin, dan seri Active yang membawa kesegaran buah-buahan penuh vitamin dan antioksidan yang dapat menghilangkan dahaga dengan sempurna," ujar Ibob Tarigan, Head of Marketing Sour Sally Group dalam keterangannya.
Ibob menambahkan, pihaknya menawarkan opsi pemanis alami Stevia. Stevia dikenal sebagai pemanis alami yang berasal dari daun tumbuhan Stevia rebaudiana yang berasal dari Amerika Selatan dengan nol kalori saat digunakan dalam makanan maupun minuman.
"Tanpa mengurangi cita rasanya pembeli tetap bisa merasakan kesegaran jus dan tetap mendapatkan manfaat kesehatannya, karena rendah kalori rendah kandungan gula," ucapnya.
Gula secara alami terdapat pada semua makanan yang mengandung karbohidrat, termasuk buah-buahan mengandung gula alami dalam bentuk fruktosa, sehingga memberikan rasa manis alami. Jumlah gula dalam jus bisa cukup tinggi, terutama jika jus tersebut berasal dari buah yang manis seperti apel, anggur, atau jeruk.
Melansir laman Food Insight, stevia memiliki tingkat kemanisan yang sangat tinggi, berkisar antara 200-350 kali lebih manis dibandingkan gula. Karena itulah, hanya sedikit pemanis stevia yang diperlukan untuk mencapai tingkat rasa manis yang sama seperti gula.
Pemanis stevia sering digunakan oleh produsen makanan dan minuman sebagai bahan dalam produk rendah gula, seperti minuman jus ringan atau air beraroma, untuk memberikan rasa manis tanpa menambahkan kalori atau gula berlebih, sehingga lebih ramah bagi kesehatan. Otoritas kesehatan global terkemuka seperti Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) dan Komite Ahli Bersama FAO/WHO tentang Aditif Makanan (JECFA), menyimpulkan bahwa glikosida steviol dengan kemurnian tinggi aman untuk dikonsumsi dalam tingkat asupan harian yang dapat diterima.
Keamanan stevia juga telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang; Standar Pangan Australia Selandia Baru; dan Kesehatan Kanada. Berdasarkan kesimpulan dari otoritas global ini, pemanis stevia kini diizinkan untuk digunakan di lebih dari 60 negara.
Namun, perlu diingat bahwa saat buah diolah menjadi jus, serat yang bermanfaat sering kali hilang, sehingga tubuh lebih cepat menyerap gula yang ada dan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Meski jus dengan stevia bisa menjadi alternatif lebih baik dibandingkan dengan gula tambahan, konsumsi tetap harus bijak karena kandungan fruktosa alami dari buah tetap ada dan bisa berdampak pada kadar gula darah jika dikonsumsi berlebihan.