09 April 2025
18:02 WIB
Main Gadget Jelang Tidur Lonjakkan Risiko Insomnia
Memainkan gadget jelang tidur membuat risiko seseorang mengalami insomnia meningkat drastis hingga mencapai 59%.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Rendi Widodo
Ilustrasi tidur sambil bermain gadget. Unsplash
JAKARTA - Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan memainkan ponsel sebelum tidur bisa berdampak serius pada kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Meski terlihat sepele, rutinitas ini ternyata memengaruhi ritme biologis tubuh, kualitas istirahat, hingga kondisi mental di hari berikutnya.
Melansir laman Healthline, laporan Casper-Gallup State of Sleep in America mengungkapkan bahwa sekitar 84 juta orang dewasa di Amerika Serikat atau sekitar 33% menilai kualitas tidur mereka hanya "cukup" bahkan buruk". Persentase ini bahkan meningkat di kalangan usia muda, mencapai 38%.
Sementara itu, hanya sekitar 35% warga AS yang secara konsisten tidur selama 8 jam setiap malam. Salah satu penyebab utama kurang tidur adalah penggunaan gawai di malam hari.
Seperti diketahui, kurang tidur dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, mulai dari menurunnya konsentrasi dan produktivitas, melemahnya sistem kekebalan tubuh, hingga meningkatnya risiko gangguan kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan depresi.
Lebih lanjut, sebuah studi dari Norwegia yang melibatkan lebih dari 45 ribu responden berusia 18–28 tahun menemukan temuan menarik terkait kebiasaan menatap layar sebelum tidur. Hanya dengan satu jam penggunaan layar di malam hari, durasi tidur seseorang bisa berkurang hingga 24 menit.
Hal ini membuat risiko seseorang mengalami insomnia pun meningkat drastis hingga mencapai 59%. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Psychiatry pada 31 Maret 2025.
Studi ini juga menelusuri berbagai jenis aktivitas layar seperti media sosial, menonton, bermain gim, mendengarkan musik atau podcast, hingga membaca. Uniknya, temuan mereka justru menunjukkan bahwa penggunaan media sosial menjelang tidur tidak selalu buruk, bahkan bisa jadi lebih ringan dampaknya dibanding aktivitas layar lain.
Menariknya, sebuah studi dari Norwegia menemukan bahwa mahasiswa yang hanya menggunakan media sosial justru cenderung memiliki durasi tidur lebih panjang dibanding mereka yang terpapar berbagai aktivitas layar lainnya, seperti menonton video atau bermain game. Para peneliti menduga, interaksi sosial secara digital bisa memberikan efek menenangkan, terutama bagi kalangan dewasa muda yang mungkin merasa lebih terhubung secara emosional lewat percakapan online.
Jadi meskipun ada temuan yang menunjukkan bahwa media sosial tidak selalu berdampak buruk, banyak ahli tetap menyarankan agar aktivitas layar dikurangi menjelang waktu tidur. Sayangnya, riset lanjutan masih dibutuhkan untuk benar-benar memahami bagaimana media sosial memengaruhi kualitas tidur, khususnya di berbagai kelompok usia.