c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

25 Agustus 2021

17:52 WIB

Mahasiswa Unpad Ciptakan Detergen Ramah Lingkungan

Menggunakan ekstrak cairan brangkasan jagung dan daging buah lerak

Penulis: Chatelia Noer Cholby

Editor: Satrio Wicaksono

Mahasiswa Unpad Ciptakan Detergen Ramah Lingkungan
Mahasiswa Unpad Ciptakan Detergen Ramah Lingkungan
Ilustrasi pencemaran air. Antara foto/dok

JAKARTA – Berangkat dari permasalahan lingkungan yang disebabkan limbah rumah tangga akibat penggunaan detergen, seorang mahasiswa Universitas Padjajaran, Riska Kurniawati melahirkan sebuah inovasi. Dia menciptakan detergen yang ramah lingkungan.  

“Saya terpikirkan membuat bahan detergen biodegradable dari bahan alami. Tujuannya agar tidak mencemari dan memperbaiki kualitas lingkungan,” ujar mahasiswa Program Studi Biologi tersebut kepada Validnews, Rabu (25/8).

Bila penggunaan detergen berbahan kimia terus dilakukan, bisa menimbulkan keracunan dan kematian organisme air. Selain itu, air yang tercemar tersebut akan berbahaya bila digunakan untuk kepentingan hidup manusia.

Menurut Riska, setiap rumah tangga pasti menggunakan detergen sebagai bahan pembersih. Kemudian, siklus pemakaian ini terus berlanjut setiap hari hingga bertahun-tahun lamanya. Entah berapa banyak dampak pencemaran yang bisa ditimbulkan akibat bahan kimia itu.

Untuk mengatasi permasalahan ini, mahasiswa Unpad itu menggunakan ekstrak cairan brangkasan jagung dan daging buah lerak. Kemudian, dicampurkan dengan air serta parfum sebagai penambah wangi dari detergen biodegradable.

Meski kandungannya berbeda dari sabun cuci biasanya, tetapi fungsi detergen ini tetap sama, yaitu sebagai pembersih. Sebab, ekstrak buah lerak ini bisa mengangkat kotoran pada pakaian. Selain itu, bahan brangkasan jagung ini ditambahkan sebagai kombinasi dari formulasi deterjen.

“Soalnya, bahan tersebut punya potensi senyawa saponin yang dapat digunakan sebagai penghasil busa dari detergen,” terangnya.

Lewat penelitian itu, mahasiswa tersebut dapat menghasilkan detergen yang mudah diurai mikroorganisme. Kemudian, bisa memperbaiki kualitas lingkungan dan tidak merusak kain yang dibersihkan.

Apalagi bahan-bahan yang dibuat untuk detergen ini, jumlahnya cukup berlimpah dan mudah didapatkan. Bila dijual pun sabun cuci alami ini, terbilang murah dan ekonomis.

Dengan begitu, detergen ini bisa menjadi solusi permasalahan pencemaran air dan dapat diaplikasikan kepada masyarakat.

“Untuk ke depannya, saya berharap penelitian ini dapat menghasilkan produk ramah lingkungan tersebut. Selain itu, penelitian tersebut juga bisa dikembangkan untuk perusahaan-perusahaan yang sejalan dengan topik ini,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar