c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

25 November 2023

12:46 WIB

Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Kanker Kolon Dari Nanas

Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang berkembang di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum).

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Kanker Kolon Dari Nanas
Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Kanker Kolon Dari Nanas
Ilustrasi buah nanas. Unsplash

JAKARTA - Saluran pencernaan adalah jalur vital dalam tubuh manusia, di mana makanan yang dikonsumsi mengalami pemrosesan dan penyerapan nutrisi. Setelah itu, sisa-sisa makanan yang tidak terpakai dalam proses tersebut juga secara efisien dikeluarkan melalui saluran ini.
 
Kesehatan saluran pencernaan yang tidak dijaga dengan baik dapat menyebabkan masalah serius, termasuk risiko penyakit fatal seperti kanker usus besar yang dikenal sebagai penyakit kanker peringkat ke 2 di Indonesia yang dapat berakibat fatal.
 
Menurut data Globocan 2018, kanker kolorektal diperkirakan menjadi jenis kanker keempat terbanyak di dunia. Di Indonesia, kanker kolorektal menempati peringkat kedua tertinggi pada pria dengan jumlah kasus baru mencapai 30.017 atau sekitar 8.6% dari total kasus kanker, berdasarkan data yang sama.
 
Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang berkembang di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum). Kanker ini dapat diberi nama kanker kolon atau kanker rektum, tergantung pada lokasi spesifik pertumbuhan sel kanker.
 
Pengobatan kanker kolon sendiri bergantung pada hasil pembedahan, radioterapi dan kemoterapi sebagai metode-metode utama untuk mengatasi kondisi ini.
 
Namun, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada dari Fakultas Biologi yaitu Atikah Nurunnissa, Anisa Dewi Rahayu, Latief Al Umami, Ilma Tazkiya, dan Dwi Ardiansyah Mustofa, melakukan eksplorasi bahan alam sebagai obat kanker kolon yang lebih aman yakni dengan memanfaatkan buah nanas.
 
Buah Nanas Sebagai Antikanker
Dilansir dari laman UGM, salah satu anggota tim bernama Anisa mengungkapkan bahwa nanas memiliki potensi untuk obat antikanker kolon. Dalam penelitian tersebut, bahan yang digunakan adalah bonggol, kulit, dan mahkota nanas.
 
"Pada bagian bonggol, kulit, dan mahkota nanas menyumbang 50% dari berat total buah nanas," ujar Anisa.
 
Bonggol, kulit, dan mahkota nanas mengandung senyawa golongan fenolik, terpenoid, serta enzim bromelain. Senyawa golongan fenolik dan terpenoid dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melawan kerusakan sel dan peradangan, faktor-faktor yang terkait dengan perkembangan kanker.
 
Enzim bromelain juga dikaitkan dengan potensi antikanker melalui beberapa mekanisme, termasuk penghambatan pertumbuhan sel kanker. Oleh karena itu, kombinasi senyawa-senyawa ini dalam buah nanas menunjukkan potensi sebagai agen antikanker.
 
Cara mengubah nanas menjadi obat antikanker dengan mengekstrasi bonggol, kulit, dan mahkota nanas melalui proses fermentasi. Proses fermentasi dapat membantu memecah senyawa kompleks dalam nanas menjadi senyawa turunan yang mungkin memiliki aktivitas antikanker lebih tinggi atau ketersediaan yang lebih baik.
 
Fermentasi dapat meningkatkan bioavailabilitas senyawa bioaktif dan menghasilkan produk turunan yang lebih efektif dalam menarget sel kanker.
 
Selanjutnya, agar mempercepat proses fermentasi mereka menggunakan jamur Rhizopus oryzae. Jamur ini memiliki kemampuan untuk memecah kompleks senyawa, meningkatkan nilai nutrisi, dan menghasilkan senyawa turunan yang mungkin memiliki efek antikanker yang lebih kuat.
 
Setelah terfermentasi, hasil penelitian menemukan bila bonggol, kulit, dan mahkota nanas menghasilkan senyawa turunan antikanker yang lebih spesifik.
 
“Keberhasilan proses fermentasi, terbukti menghasilkan senyawa turunan antikanker yang lebih spesifik,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar