20 November 2023
11:07 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Lima orang mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat inovasi jaket yang bisa mengatur suhu tubuh penggunanya. Dinamakan Automatic Comfort Jacket atau ACO, jaket ini bisa melindungi penggunanya dari tinggi rendahnya suhu lingkungan.
Dijelaskan salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pengembangannya, Genesis Junior Sumlang, inisiatif mereka membuat ACO Jacket berawal dari cuaca yang tidak menentu dan peningkatan suhu yang terus terjadi di Indonesia.
Dari kondisi tersebut mereka mengembangkan sistem pendingin dan penghangat yang diimplementasikan pada pakaian, yang umumnya kerap digunakan sebagai pelindung atau menjadi pakaian sekunder, yaitu jaket.
"Kami berusaha mengembangkan jaket yang sering dipakai oleh kebanyakan orang sebagai pakaian sekunder dapat lebih nyaman dengan sistem penyesuaian suhu. ACO Jaket hadir dengan menambahkan fitur penghangat dan pendingin pada jaket sehingga mudah digunakan dan menjadi pelindung tubuh manusia," terang Genesis.
Selain Genesis yang merupakan Mahasiswa Fakultas Teknologi Rekayasa Elektro UGM, pengembangan produk ACO Jaket ini juga dipimpin oleh Wahyu Agong Nugroho Jati (Teknologi Rekayasa Mesin) bersama deretan anggota lainnya, mulai dari Yogi Ilham Ruswara (Teknologi Rekayasa Mesin), Linthang Cahya Wijaya (Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil), dan Melani Putri Pratama (Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak).
Produk ACO Jacket tercipta melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovatif (PKM-KI), yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek dan lolos melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2023 di Bandung pada akhir November mendatang.
Sebagai Ketua tim, Wahyu menjelaskan bahwa produk inovasi buatannya ini didukung dengan teknologi pendingin yang mengandalkan cooling fan, serta penghangat tubuh menggunakan heating pad.
Sistem penghangat dan pendingin dapat bekerja secara otomatis berdasar parameter suhu yang diinginkan dan suhu ruang sekitar. Pengguna dipastikan juga akan bisa mengatur batas suhu yang diinginkan saat memakai jaket tersebut.
Nantinya, cooling fan ini yang digunakan akan dapat mempercepat penyerapan radiasi panas ke luar dengan sirkulasi udara antara bagian luar dengan dalam. Melalui sistem pendingin ini suhu bisa dijaga agar tidak berlebihan dan mencegah overheat.
Sementara heating pad yang digunakan untuk menaikkan suhu dalam sistem penghangat, mengandalkan komponen elektronis berupa bantalan yang terdapat koil pemanas saat dialiri listrik bertegangan 5 Volt, sehingga akan aman bagi tubuh pengguna jaket ini.
Media penghangat tersebut diletakkan pada bagian perut dan punggung pengguna, untuk bisa memberikan thermal comfort secara maksimal saat dibutuhkan.
Sementara alat pendeteksian suhu sekitar dibuat menggunakan empat buah sensor LDR. Empat pin sensor tersebut akan timbul atau keluar dari jaket sehingga pendeteksi suhu dapat lebih maksimal.
Rentang suhu pun bisa diatur pengguna, sehingga saat suhu sekitar yang terdeteksi melebihi rentang suhu yang telah diatur, maka cooling fan akan aktif untuk menurunkan suhu di dalam jaket.
Dalam keadaan sebaliknya jika suhu sekitar kurang dari rentang suhu yang telah diatur, maka heater pad akan aktif untuk menghangatkan tubuh pengguna jaket.
Bukan hanya kelebihannya dalam mengatur suhu, kualitas dan tampilan ACO Jacket ini juga turut diperhatikan. Salah satunya dengan penggunaan bahan kain lapisan terluar Puma Scott, yang mampu membuat jaket ini terlihat keren dan mewah.
ACO Jaket juga dipastikan akan dibuat dalam berbagai ukuran dan memiliki beberapa lapisan. Adapun lapisan terluar dirancang tahan terhadap percikan air sehingga aman untuk rangkaian elektroniknya.
Sedangkan bagian dalam jaket terdapat beberapa saku berfungsi untuk tempat penghangat dan pada bagian belakang terdapat kipas yang sudah terintegrasi pada jaket.
Selain itu pada lapisan terdalam ada juga kain yang menyelimuti case elektronis yang dapat dilepas untuk proses perbaikan dan dicuci. Dengan begitu, rangkaian elektronis tetap aman saat jaket dicuci.