c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

04 Agustus 2025

11:48 WIB

Madani IFF 2025 Bawa Tema "Misykat", Cahaya Dunia Islam Dalam Sinema

Tema Madani IFF 2025, “Misykat” atau “Cahaya” merespon situasi kegelapan dunia saat ini akibat perang. Tema ini menyoroti kekuatan, harapan dan daya hidup masyarakat madani dalam sinema.

<p>Madani IFF 2025 Bawa Tema &quot;Misykat&quot;, Cahaya Dunia Islam Dalam Sinema</p>
<p>Madani IFF 2025 Bawa Tema &quot;Misykat&quot;, Cahaya Dunia Islam Dalam Sinema</p>

Sesi bincang online Road To Madani International Film Festival 2025 pada Sabtu (2/8). Sumber foto: YouTube/ Madani Film Festival.

JAKARTA - Madani International Film Festival kembali digelar tahun ini dengan mengusung tema "Misykat". Tema ini merespon situasi dunia yang bergejolak belakangan ini, dan menyoroti narasi harapan dan kekuatan masyarakat madani dalam sinema.

Direktur Festival Ahmad Rifki mengungkapkan, tema tahun ini melanjutkan fokus Madani IFF yang sejak semula tertuju pada isu dunia muslim. Tahun ini, akan ada setidaknya 50 film dari berbagai negara yang mengeksplorasi berbagai isu, fenomena sosial dan budaya di negara-negara Islam.

"Sebagaimana tema-tema Madani Film Festival sebelumnya yang menyoroti berbagai isu di dunia Muslim, tahun ini, pada penyelenggaraannya yang ke-8, Madani mencoba mengangkat kondisi dunia yang tengah mengalami 'kegelapan kemanusiaan'," ungkap Ahmad Rifki dilansir dari siaran pers, Senin (4/9).

Selain pemutaran film, Madani IFF juga akan diramaikan dengan sesi master class dengan pembicara internasional, puluhan diskusi serta panggung terbuka Misbar yang akan menampilkan berbagai pertunjukan. Selain itu, Festival Film Madani bulan Oktober nanti juga akan menampilkan Program Retrospeksi 44 Tahun perjalanan berkarya Garin Nugroho, salah satu sineas senior Indonesia yang dikenal dengan karya-karyanya yang tajam.

Pengamat budaya pop sekaligus Board Madani IFF,  Hikmat Darmawan menyebut situasi 'kegelapan' yang mencetuskan tema "Misykat" antara lain Genosida di Gaza. Kekejaman yang terjadi di Tanah Palestina menunjukkan dengan jelas bahwa dunia saat ini sedang diliputi oleh kegelapan — dan kegelapan itu benar-benar nyata.

Hikmat juga menyinggung kegelapan yang meski tak sama, juga terjadi di dalam negeri Indonesia, hingga memunculkan tagar #IndonesiaGelap.

Bagaimanapun, baik terhadap fenomena global maupun di Indonesia, Hikmat melihat bahwa kegelapan tersebut justru turut memunculkan harapan — melalui hadirnya berbagai gerakan perlawanan. Madani ingin menjadi Misykat (Ceruk Cahaya) yang mengumpulkan dan membagikan cahaya-cahaya gerakan itu hingga kegelapan sirna.

Peluncuran Madani IFF 2025 ditandai dengan sesi bincang online Road To Madani International Film Festival 2025 pada Sabtu (2/8). Sesi ini menghadirkan cendikiawan Haidar Bagir, Garin Nugroho, komedian Sakdiyah Ma’ruf, serta Inayah Wahid.

Sementara itu Sutradara Garin Nugroho kembali mengingatkan bahwa membuat film adalah melukis dengan cahaya, yang berarti memang sangat terkait dengan tema Misykat. Menyinggung perjalanan berkaryanya yang akan menjadi fokus Program Retrospeksi Festival Film Madani 2025, Garin menyebut keyakinannya bahwa setiap benda atau makhluk memiliki cahaya yang diciptakan Tuhan.

Madani International Film Festival 2025 secara unik juga memilih focus country Dataran Sahel, kawasan pesisir di sepanjang Afrika Barat, yang menurut Board Yayasan Madani Putut Widjanarko termasuk salah satu pusat peradaban besar Islam. Festival tahun ini yang didukung Dinas Kebudayaan DKI, akan berlangsung pada 8-12 Oktober mendatang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar