c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

25 Mei 2024

10:08 WIB

Lintas Waktu Bersama Ruth Sahanaya Hingga Teza Sumendra Di Java Jazz

Di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024, Ruth Sahanaya, Andien, Teza Sumendra dan Teddy Adhitya berada di satu panggung menghadirkan musik lintas waktu dan genre.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Lintas Waktu Bersama Ruth Sahanaya Hingga Teza Sumendra Di Java Jazz </p>
<p>Lintas Waktu Bersama Ruth Sahanaya Hingga Teza Sumendra Di Java Jazz </p>

Penampilan Ruth Sahanaya, Andien, Teza Sumendra dan Teddy Adhitya di Java Jazz Festival 2024, JIEXPO Kemayoran, Jumat (24/5). Dok: Validnews/ Andesta.

JAKARTA – Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024 bergulir sejak kemarin, Jumat (24/5). Festival musik jazz paling ikonik di Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari, hingga Minggu mendatang.

Hari pertama Java Jazz 2024 dimeriahkan dengan sederet pertunjukan istimewa bagi para pecinta jazz. Salah satunya adalah penampilan Ruth Sahanaya bersama Andien, Teza Sumendra dan Teddy Adhitya. Para penyanyi lintas generasi, tampil satu panggung untuk membawakan lagu-lagu ikonik dalam balutan musik jazz yang apik.

Sesi Sing Along With Ruth Sahanaya, Andien, Teddy Adhitya dan Teza Sumendra berlangsung di salah satu panggung BNI Java Jazz, yakni BNI Hall. Tampil sekira pukul 20.45, keempat musisi benar-benar mengajak penonton untuk bernyanyi bersama dengan membawa sejumlah lagu-lagu pilihan.

Pertama-tama Teddy Adhitya membuka panggung dengan membawakan lagu 'semua umat' milik Sheila On 7, “Melompat Lebih Tinggi. Lagu yang energik, menggiring penonton untuk bernyanyi dan berjingkrak, membuat ruang BNI Hall kian terasa penuh.

Teddy membuka sesi untuk Teza Sumendra yang muncul kemudian. Teza langsung memikat dengan vokal beratnya yang sedikit serak, membawakan “For Once In My Life”, salah satu lagu jazz paling abadi. Teza mengajak penonton ikut berdendang dalam alunan jazz otentik yang dihadirkan Nikita Dompas, selaku music director untuk pertunjukan tersebut.

Teza tampil dengan luwes, mengitari panggung sembari menari membawakan lagu jazz dari tahun 60-an yang pernah dinyanyikan Tony Bennett hingga Stevie Wonder tersebut.

Menarik ketika mengamati sebagian penonton dari kalangan muda tampak sangat antusias, meski banyak juga yang pasif dan tak ikut bernyanyi bersama Teza. Namun yang paling menarik, ada banyak penonton dari kalangan usia lebih tua ikut bernyanyi atau bersenandung dengan lagu tersebut.

Inilah salah satu karakter Java Jazz, yang tahun ke tahun selalu menjaring penonton setia dari lintas generasi. Loyalitas penggemar jazz, terutama dari pendengar usia senior, tetap tinggi terhadap festival satu ini.

Setelah itu, Teza kemudian mengajak penonton ke masa yang lebih baru dengan pilihan lagu “Love On Top” milik Beyonce. Lagu ini disambut lebih meriah oleh penonton di panggung indoor tersebut.

Dari Teza, mic beralih ke Andien yang tampil anggun namun energik. Dia langsung menghentak dengan “Sometimes”, salah satu lagu Britney Spears yang populer. Lalu set list berlanjut ke “2 Become 1” yang dipopulerkan grup lawas Inggris, Spice Girls, sebelum kemudian Andien membawakan lagu miliknya sendiri, yaitu “Metamorfoasa” serta “Moving On”.

Bintang utama dari pertunjukan adalah Ruth Sahanaya. Tampil mempesona dalam balutan gaun hitam, sang diva langsung menggeber dengan lagunya “Astaga”. Penampilan energik, suara yang masih kuat melengking, membuat para penonton semakin bersemangat untuk bernyanyi bersama.

Ruth Sahanaya seolah masih begitu muda di panggung tersebut. Ia tak henti-hentinya melempar senyum—juga teriakan—ke hadapan penonton. Dan itu ditangkap dengan baik oleh para penonton yang kian asik menggerakan badannya seiring ritme musik.

Pertunjukan akhirnya benar-benar memuncak dengan penampilan keempat penyanyi secara bersamaan. Ruth Sahanaya, Andien, Teza Sumendra serta Teddy Adhitya kompak menyanyikan “Bawa Daku Pergi”, lagu yang dipopulerkan tahun 2012 silam.

Dengan lagu terakhir, lengkap sudah pengalaman penonton melintasi waktu lewat musik di Java Jazz 2024. Pengalaman yang terasa lengkap setelah berkisar dari lagu era klasik hingga lagu-lagu jazz maupun non jazz dari era kontemporer.

Java Jazz 2024 di hari pertamanya menampilkan sederet nama papan atas, termasuk Laufey yang menjadi penampil utama dan ditampilkan dalam special show. Selain itu, ada pula Kennedy Administration, Jessie Reyez, hingga Incognito yang legendaris. Sementara dari jajaran penampil lokal, ada OKAAY, MALIQ & D’Essentials, Suara Kayu, Romantic Echoes, Ardhito Pramono hingga Salma Salsabil yang menarik perhatian lewat panggung debutnya di Java Jazz.

Java Jazz 2024 masih akan berlanjut di hari kedua dan ketiga, dengan lebih banyak lagi penampil lokal dan mancanegara. Di antaranya akan ada Ananda Badudu, Afgan, Bilal Indrajaya, Mahalini, Mocca, HIV!, October London, 92914  hingga Snoh Aalegra yang bakal tampil dalam special show di hari terakhir festival, Minggu (26/5).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar