c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

14 Januari 2025

19:30 WIB

Lindungi Dari Penularan HMPV Dengan Berkumur

Cara sederhana untuk mengantisipasi penularan Human Metapneumovirus (HMPV) bisa dilakukan dengan berkumur dengan tambahan sedikit garam.

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Lindungi Dari Penularan HMPV Dengan Berkumur</p>
<p>Lindungi Dari Penularan HMPV Dengan Berkumur</p>

Ilustrasi anak batuk dan pilek ditutup menggunakan tisu. Freepik

JAKARTA - Kasus Human Metapneumovirus (HMPV) mulai ditemukan di Indonesia. Meski disebutkan tidak membahayakan, namun antisipasi harus dilakukan secara serius agar tidak tertular.

Upaya untuk melindungi diri dari penularan HMPV sebenarnya cukup sederhana, bisa dilakukan dengan berkumur. Seperti diungkapkan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Irandi Putra Pratomo.

"Saya pikir ada manfaatnya, yaitu berkumur setelah kita dari luar, berkumur yang di mulut maupun yang di tenggorokan, atau bahasa Inggrisnya Gargling," kata dr. Irandi, dikutip dari Antara, Selasa (14/1).

Dirinya mengatakan, berkumur tidak perlu menggunakan cairan obat antiseptik atau dengan kandungan betadine, namun cukup dengan air bersih. Untuk manfaat yang lebih, dr. Irandi mengatakan bisa menambahkan garam sebagai antiseptik alami yang mudah didapat.

Menurutnya, penanganan virus HMPV yang saat ini menjadi perbincangan tidak terlalu jauh berbeda dengan yang pernah dijalani saat musim pandemi covid-19 sekitar tahun 2021 lalu. Penggunaan masker, cuci tangan dan beristirahat di rumah ketika sedang sakit merupakan langkah pencegahan dari penularan virus ini.

“Jangan sampai kita akan kembali ke masa ketika alat pelindung diri seperti masker yang demikian langka harganya juga tidak masuk akal, kemudian juga sanitizer sampai tidak ada di pasaran, yang paling mungkin kita lakukan ya menjaga kebersihan sih, simpel ya cuci tangan,” jelasnya.

Ia menegaskan, masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu panik namun tetap waspada akan menjaga kesehatan diri sendiri. Selain itu juga belum ada perintah peringatan dari organisasi kesehatan dunia WHO maupun organisasi kesehatan lainnya akan aturan seperti karantina saat covid-19 sehingga penanganan masih bisa dilakukan dalam tahap wajar.

Meskipun peringatan kesehatan dari WHO belum diberlakukan, dirinya mengingatkan, bagi kelompok rentan seperti anak di bawah 10 tahun atau di bawah lima tahun serta lansia dengan penyakit komorbid perlu dijaga dari penularan virus.

Pada anak-anak, ia mengatakan, sistem imun dalam tubuhnya masih belum matang untuk memerangi virus. Sedangkan bagi lansia, kondisi imunitas dalam tubuh sudah jauh menurun atau disebut imunosenesens karena bertambahnya usia, terlebih jika ada penyakit penyerta seperti diabetes, jantung atau riwayat transplantasi.

“Lansia ini juga ada penyakit yang lain-lain timbul selama hidupnya seperti yang sudah tercatat ada hubungannya dengan berat gejalanya HMPV ini misalnya masalah gagal jantung, atau ada penyakit paru obstruktif kronik seperti PPOK, kemudian yang ada riwayat juga untuk transplantasi atau cangkok,” katanya.

Lebih lanjut dr. Irandi menambahkan untuk meningkatkan imunitas, diharapkan masyarakat bisa menjaga lingkungan yang bersih dan konsumsi makanan sehat bergizi seimbang serta tidur yang cukup.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar