c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

08 April 2023

12:48 WIB

Lewat NFT, Seniman Lokal Kenalkan Kekayaan Budaya Indonesia

NFT bisa dijadikan sebagai ajang promosi budaya dan wisata Indonesia, seperti yang dilakukan oleh seniman-seniman lokal.

Penulis: Mahareta Iqbal

Editor: Satrio Wicaksono

Lewat NFT, Seniman Lokal Kenalkan Kekayaan Budaya Indonesia
Lewat NFT, Seniman Lokal Kenalkan Kekayaan Budaya Indonesia
Karya NFT Berjudul Legong Dance dari Raka Jana. Foto: Instagram @rakajana

JAKARTA - Beberapa waktu yang lalu, Indonesia sempat digemparkan dengan foto selfie ghozali yang viral dan dijual di Non-Fungible Token atau NFT. 'Gelombang' orang-orang beralih ke NFT, berkembang dengan sangat pesat. 

Pembahasan perihal NFT pun semakin banyak dibicarakan di ruang-ruang pertemuan atau diskusi. Berbagai kemungkinan pun dipelajari demi memanfaatkan perkembangan NFT yang bisa menyentuh banyak aspek kehidupan.

Berbagai elemen masyarakat ikut ambil bagian dalam fenomena teknologi ini, dengan menyajikan berbagai hal-hal menarik seperti potret, ilustrasi, video, seni budaya dan lain-lain. Dengan memanfaatkan perkembangan NFT, Indonesia pun memiliki peluang dan potensi yang sangat besar untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia lewat para pelaku industri kreatif Indonesia. 

Dilansir dari laman Kemenparekraf,  NFT bisa menjadi wadah bagi pelaku industri kreatif, dalam hal ini seniman yang ingin berkarya lebih serius di bidang seni digital. NFT merupakan aset digital yang berbentuk karya seni maupun barang koleksi.

NFT juga bisa digunakan untuk membeli sebuah koleksi seni secara virtual dan terbuka ke seluruh dunia. Itulah mengapa kehadiran NFT memiliki peran sangat besar bagi pelaku subsektor seni rupa di Indonesia, terutama dalam kemudahan jual beli karya.

Jikalau sebelumnya banyak yang menjual karya secara konvensional, misalnya lewat pameran, lelang karya atau bertemu pembeli secara langsung, saat ini metode jual beli karya bisa dilakukan secara daring. Kemudahan inilah yang mendorong para seniman untuk mengalihkan karyanya dalam bentuk digital melalui NFT.

Meski terdengar sederhana, namun kehadiran NFT memberi peluang sangat besar bagi para seniman Indonesia dalam memamerkan karya dan kreativitasnya ke panggung internasional. Bahkan, karya-karya yang unik dan original bisa dijual dalam bentuk NFT dengan harga fantastis.

Menariknya, kalau selama ini seniman hanya mendapatkan keuntungan dari penjualan pertama saja, teknologi NFT akan memberi royalti dan keuntungan dari seluruh penjualan yang didapatkan, baik itu penjualan kedua, ketiga dan seterusnya, sebagaimana sistem jual-beli yang diterapkan di NFT pada produk lainnya.

Memperkenalkan Budaya Indonesia Lewat NFT

NFT tidak hanya berdampak baik bagi para pelaku industri kreatif dari subsektor seni rupa saja. Tapi, juga memiliki peran sangat besar dalam mengenalkan kekayaan budaya Indonesia secara luas. Hal ini terjadi apabila seniman NFT mengangkat budaya Indonesia sebagai tema utama dalam karyanya.

Quantum Temple, misalnya, yang memperkenalkan kekayaan budaya Bali dalam koleksi NFT miliknya. Quantum Temple pun pernah memenangkan penghargaan Awake Tourism Challenge 2023 dari United Nations World Tourism Organization’s (UN-WTO) untuk kategori Local Community Involvement.

Karya-karya Quantum Temple memungkinkan para kolektor untuk menemukan, mempelajari, serta memberi dampak sosial bagi para praktisi warisan budaya dari seluruh dunia. Di sisi lain, Quantum Temple pun ikut melestarikan warisan budaya Bali melalui proyeknya yang bertajuk The Paths to Alango

Lewat kerja sama dengan beberapa komunitas di Bali, Quantum Temple membuat NFT karya seni digital (digital artwork) dalam bentuk video berisi kehidupan budaya dan warisan lokal warga Bali.

Dari Pandemi Hingga Prosesi Ngaben

Kreator atau seniman lokal asal Bali lainnya, juga sudah mulai mengenalkan dan menjual karyanya dalam bentuk NFT. Salah satunya Dewa Gede Raka Jana Nuraga, seniman lokal dari Desa Tampaksiring, Bali yang sukses melestarikan budaya Bali di kanvas digital NFT.

Ada banyak karya Raka Jana di NFT, salah satunya koleksi NFT yang berjudul Legong Dance, sebuah karya digital yang menggambarkan situasi pandemi di Bali dengan memperlihatkan penari perempuan menggunakan masker.

Karya lain Raka Jana juga pernah menceritakan tentang prosesi Ngaben khas Bali. Bahkan, Raka Jana sukses memperkenalkan budaya Bali melalui karyanya yang bertajuk Reconnection. Karya tersebut menampilkan seseorang yang mengenakan kacamata realitas Augmented Reality (AR) yang mengagumi keindahan budaya Bali.

Semakin banyaknya karya NFT dari seniman lokal yang menampilkan warisan budaya Indonesia, semakin berpotensi pula untuk menarik perhatian dunia akan kekayaan budaya Indonesia dengan cara yang kreatif dan kekinian mengikuti perkembangan zaman.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar