c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

KULTURA

04 November 2025

08:18 WIB

Lengkungan Pucat Di Kuku, Cerminan Kesehatan Tubuh Yang Sering Terlupakan

Lengkungan pucat di pangkal kuku atau yang disebut dengan luluna merupakan bagian dari akar kuku atau area hidup tempat sel-sel baru tumbuh dan mengeras.  

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Lengkungan Pucat Di Kuku, Cerminan Kesehatan Tubuh Yang Sering Terlupakan</p>
<p id="isPasted">Lengkungan Pucat Di Kuku, Cerminan Kesehatan Tubuh Yang Sering Terlupakan</p>

Ilustrasi kuku tangan seorang wanita. Dok: Freepik.

JAKARTA - Pernahkah Anda memperhatikan lengkungan kecil berwarna pucat di pangkal kuku, mirip setengah bulan? Bagian mungil ini sering diabaikan, padahal bisa memberi petunjuk penting tentang kondisi tubuh kita.

Bentuk setengah bulan itu disebut lunula. Meski terlihat sepele, ia dapat mencerminkan kesehatan jantung, ginjal, hingga metabolisme tubuh secara keseluruhan.

Melansir laman Times of India, kata lunula berasal dari bahasa Latin yang berarti bulan kecil. Bentuknya seperti lengkungan putih di dekat kutikula, paling jelas terlihat di kuku jempol.

Lunula sebenarnya adalah bagian dari akar kuku atau area hidup tempat sel-sel baru tumbuh dan mengeras. Karena itu, perubahan warna, bentuk, atau ukurannya bisa dipengaruhi oleh kondisi tubuh kita.

Meskipun tampak hanya sebagai detail estetika, lunula sejatinya adalah pesan halus dari tubuh tentang kesehatan aliran darah, metabolisme, dan keseimbangan organ dalam.

Sebenarnya, wajar saja ada orang  yang secara alami punya lunula besar dan jelas, ada juga yang hampir tak terlihat. Studi dari National Institutes of Health (NIH) menyebut, pada kulit cerah lunula biasanya tampak lebih menonjol, sedangkan pada kulit lebih gelap bisa tampak samar atau tersembunyi di bawah lapisan kuku.

Namun, kalau lunula tiba-tiba menghilang, berubah warna menjadi kebiruan, kemerahan, atau kekuningan hal itu bisa jadi sinyal ada sesuatu yang berubah dalam tubuh. Yang terpenting bukan membandingkan dengan orang lain, tapi memperhatikan perubahan pada diri sendiri dari waktu ke waktu.

Lunula yang memudar atau hilang bisa disebabkan oleh banyak hal. Kadang hanya karena faktor genetik atau proses penuaan alami. Namun jika terjadi mendadak, hal itu bisa menandakan masalah seperti metabolisme energi yang rendah, anemia, atau gangguan sirkulasi darah.

Beberapa penelitian NIH juga menemukan kaitan antara hilangnya lunula dengan gangguan tiroid dan penyakit ginjal kronis, terutama bila disertai gejala seperti mudah lelah atau bengkak di tubuh.

Kekurangan protein, vitamin B12, atau lambatnya aliran darah juga bisa membuat lunula mengecil atau menghilang.

Perubahan warna pada lunula bisa menjadi sinyal penting dari tubuh. Saat warnanya tampak kebiruan atau keunguan, hal itu bisa menandakan adanya gangguan sirkulasi darah atau tekanan berlebih pada jantung.

Jika warnanya kemerahan, kondisi ini kadang berkaitan dengan gangguan autoimun atau masalah pada sistem kardiovaskular. Sementara itu, lunula yang kekuningan bisa menjadi tanda infeksi pada kuku atau indikasi adanya penyakit kuning.

Selain warna, ukuran lunula juga bisa memberi petunjuk tertentu. Lunula yang terlihat sangat besar seperti menutupi lebih dari seperempat permukaan kuku sering dijumpai pada orang dengan tekanan darah tinggi atau tingkat stres yang tinggi. Sebaliknya, lunula yang sangat kecil dapat menunjukkan rendahnya pasokan oksigen atau kekurangan zat besi dalam tubuh.

Meski begitu, penting untuk diingat bahwa semua perubahan ini bukanlah diagnosis pasti. Tubuh manusia memiliki sistem yang kompleks dan kuku hanyalah salah satu refleksi kecil dari kondisi di dalamnya.

Baca juga: Berisiko Kanker, Ini Cara Pakai Kutek Yang Aman

Ciri Lunula yang Sehat

Lunula yang sehat umumnya tampak berwarna pucat atau putih susu, berbentuk setengah lingkaran halus, dan memiliki permukaan merata tanpa tepi tajam, noda, atau garis tidak beraturan. Letaknya paling jelas terlihat pada kuku jempol, lalu ukurannya semakin kecil di jari-jari lainnya bahkan kadang hampir tak terlihat pada jari kelingking.

Penampilannya yang bersih dan seragam menjadi tanda bahwa proses pembentukan kuku berlangsung baik, sirkulasi darah lancar, dan metabolisme tubuh berada dalam kondisi stabil.

Untuk menjaga tampilan lunula tetap sehat, tubuh memerlukan dukungan dari dalam. Pola makan seimbang berperan besar dalam hal ini.

Asupan zat besi membantu mengoptimalkan pasokan oksigen ke jaringan kuku, protein berperan sebagai bahan dasar pembentuk sel kuku baru. Sementara untuk vitamin, terutama B12, C, dan E mendukung pertumbuhan serta memperkuat struktur kuku agar tidak rapuh.

Selain nutrisi, gaya hidup juga berpengaruh. Istirahat cukup, hidrasi yang memadai, serta kebiasaan menjaga kebersihan dan kelembapan kuku turut membantu menjaga lunula tetap tampak normal.

Menggunakan pelindung saat bersentuhan dengan bahan kimia atau deterjen, serta menghindari kebiasaan menggigit kuku, dapat mencegah kerusakan pada area akar kuku tempat lunula terbentuk.

Namun, jika Anda menyadari perubahan mendadak pada warna atau bentuk lunula, apalagi disertai gejala seperti kelelahan, sesak napas, atau pembengkakan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Pemeriksaan sederhana seperti tes fungsi tiroid, jantung, atau anemia bisa membantu menemukan penyebabnya lebih cepat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar