28 Juni 2023
14:41 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Diskriminasi terhadap vitiligan atau orang yang memiliki kelainan kulit vitiligo masih banyak ditemukan di masyarakat. Seperti mendapatkan perundungan, penolakan secara sosial, hingga susah mendapatkan pekerjaan dan dikucilkan. Akibatnya, tidak sedikit yang mengalami trauma psikologis, bahkan mempunyai niatan untuk mengakhiri hidup mereka.
Untuk membantu mengatasi hal itu, Regenesis Indonesia pun menjalankan kampanye Selflove Movement dalam peringatan Hari Vitiligo Sedunia pada tanggal 25 Juni 2023. Pada kampanye ini, mereka berupaya meningkatkan edukasi di masyarakat melalui surat cinta.
Surat cinta ini ditujukan pada masyarakat yang berisikan edukasi mengenai vitiligo dan menekankan kalau vitiligo bukan penyakit yang menular atau penyakit kutukan seperti yang beredar luas.
Dengan menyebarkan surat cinta ini, mereka berharap masyarakat dapat menjadi support system yang baik bagi vitiligan, serta tidak ada lagi diskriminasi pada vitiligan.
Regenesis juga memberikan donasi produk khusus untuk penderita vitiligo supaya kulit mereka bisa tetap terjaga dan terawat. Mereka turut mengajak para vitiligan untuk membuat neurographic art yang merupakan salah satu tools yang bisa membantu self healing.
"Selflove Movement ini merupakan inisiasi dari Regenesis Indonesia untuk melakukan aktivitas kebersamaan dengan sahabat vitiligan. Kali ini temanya adalah Small Movement for Big Movement, untuk menciptakan perubahan besar melalui langkah-langkah kecil," kata founder dan direktur PT Regenesis Indonesia Ron Pirolo dalam keterangannya.
Vitiligo sendiri merupakan kondisi jangka panjang di mana muncul bercak putih pada kulit, rambut, dan mukosa mulut. Itu karena kurangnya melanin atau pigmen pemberi warna pada kulit.
Penyebab nerkurangnya melanosit atau sel penghasil melanin sendiri masih belum diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar akibat penyakit autoimun, genetika, atau terpapar stressor secara terus menerus seperti stres, terbakar sinar matahari, trauma pada kulit karena zat kimia, dan lainnya.
Vitiligo tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak meskipun memang prevalensinya tidak banyak.
Sebagian besar pun vitiligo tidak mengancam jiwa, walau pada beberapa kasus kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi. Semisal menimbulkan iritasi, dermatitis, rentan terbakar sinar matahari, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta mengalami masalah kejiwaan.
Orang dengan vitiligo pun masih bisa hidup seperti orang normal pada umumnya. Mereka juga dapat beraktivitas seperti orang lainnya dan berdaya. Beberapa publik figur di dunia seperti Michael Jackson, Winnie Harlow, ataupun penulis buku dan pemenang Emmy-Award Lee Thomas.