13 September 2025
11:17 WIB
Langkah Tepat Cegah Penyakit Radang Usus
Radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah kondisi di mana sistem pencernaan diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi pria mengalami sakit perut. Shutterstock/dok
JAKARTA - Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau penyakit radang usus adalah sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar. Kondisi ini terjadi saat sistem pencernaan diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri.
Spesialis penyakit dalam RS Abdi Waluyo dr. Amanda Pitarini Utari mengatakan, IBD dapat dicegah, khususnya bagi individu dengan riwayat keluarga IBD. Itu karena individu dengan riwayat keluarga IBD memiliki risiko terkena IBD pula.
"Maka itu, bagi individu dengan riwayat keluarga IBD harus mulai menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin sebagai strategi jangka panjang untuk mengurangi risiko berkembangnya penyakit ini. Faktor risiko genetik memang kuat, ada studi yang menunjukkan bahwa 5-20% orang dengan IBD memiliki salah satu anggota keluarga tingkat pertama yang juga mengidap penyakit ini," kata dr. Amanda dalam peresmian IBD Center di RS Abdi Waluyo, Jakarta, Jumat (12/9).
Langkah-langkah yang bisa dilakukan yakni meningkatkan asupan serat pangan dan menjaga pola makan sehat, seperti konsumsi buah, sayur, dan whole grains. Kurangi juga ultra processed food atau makanan olahan, dan rutin berolahraga minimal 30 menit setiap harinya atau 150 menit per minggu, sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
"Pencegahan dini memang bukan jaminan absolut, tetapi kombinasi strategi ini memberi harapan untuk menunda atau menurunkan risiko munculnya IBD," lanjut dr. Amanda.
Penyakit radang usus merupakan salah satu penyakit yang didiagnosis pada usia dewasa muda dan berdampak pada produktivitas kerja. Data Global Burden of Disease, Injuries, and Risk Factor Study (GBD) memperlihatkan adanya peningkatan jumlah penderita IBD dari 3,7 juta di 1990 menjadi 6,8 juta orang di 2017.
Pasien dengan IBD juga memiliki angka kematian yang cukup tinggi, yakni 17,1 per 1.000 orang per tahun, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya sekitar 12,3 per 1.000 orang per tahun. Artinya, masih banyak orang yang masih belum aware dengan kondisi ini.
Padahal jika sudah terkena IBD dan tidak ditangani secara tepat, IBD dapat meningkatkan komplikasi serius selain dari meluasnya peradangan. Risiko terkena kanker kolon dan polip kolon pun juga meningkat sehingga langkah pencegahan IBD perlu dilakukan sejak dini.