08 Oktober 2025
15:59 WIB
Lactowaf, Inovasi Pakan Sapi Berbentuk Wafer
Peneliti IPB menciptakan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu sapi nasional. Uniknya, pakan sapi ini berbentuk wafer.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Satrio Wicaksono
Peneliti IPB ciptakan pakan sapi berbentuk wafer yang dinamakan Lactowaf. Foto: IPB.
JAKARTA - Dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta, potensi konsumsi susu nasional masyarakat Indonesia terhitung cukup besar. Namun, tingkat konsumsi susu per kapita di Tanah Air jauh dari ambang batas yang ditentukan The Food and Agriculture Organization (FAO), 30 kg per kapita per tahun.
Di tahun 2020 saja, tingkat konsumsi susu per kapita masih berada di angka 16,27 kg per kapita. Meski demikian, tingkat konsumsi tersebut perlahan naik, namun tidak diimbangi dengan pertumbuhan jumlah produksi susu sapi lokal.
Berangkat data tersebut, Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) IPB University dari Program Studi Nutrisi dan Teknologi Pakan, membuat inovasi produk yang dinamakan Lactowaf.
Uniknya, pakan sapi ini berbentuk wafer yang dirancang untuk meningkatkan jumlah produksi dan kualitas susu. "Kami melihat peluang menghadirkan suplementasi pakan berbentuk wafer dengan kandungan nutrien yang baik serta asam lemak terproteksi,” kata Ketua Tim pengembang Lactowaf, Muhammad Ligan Haikal.
Dijelaskan Ligan, kandungan asam palmitat mampu meningkatkan produksi sekaligus kualitas susu sapi perah. Suplementasi asam palmitat yang diperoleh dari minyak nabati dan lemak hewani melalui proses hidrolisis, mampu meningkatkan kecernaan bahan kering dan efisiensi pakan.
"Dengan teknologi ini, produksi dan kualitas susu diharapkan bisa meningkat," tambahnya, seperti dilansir laman ipb.ac.id.
Selain asam palmitat, kandungan lemak nabati terproteksi dalam wafer itu dapat meningkatkan kadar asam lemak tidak jenuh dalam susu, seperti oleat dan linoleat yang membuat kualitas susu sapi lebh baik.
Ke depan, Ligan berharap Lactowaf tidak berhenti pada program PKM-K, tetapi berkembang menjadi usaha rintisan pakan berkelanjutan.
"Dengan dukungan penelitian, jaringan pemasaran, serta kerja sama dengan koperasi susu maupun industri, Lactowaf bisa membantu mengurangi ketergantungan impor susu dan meningkatkan kesejahteraan peternak lokal," yakin Ligan.