Labuan Bajo Kian Menarik, 3 Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung

JAKARTA - Labuan Bajo memang menjadi salah satu kawasan yang masuk dalam daftar 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), dan mulai banyak dilirik oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Namun sayangnya, dari segi keterjangkauan transportasi, destinasi satu ini masih dikatakan terbatas.
 
Terbatas dalam arti kata, biaya tiket pesawat sebagai satu-satunya transportasi yang menjadi jalur penghubung bagi wisatawan nyatanya masih terbilang cukup mahal. Bukan tanpa alasan, hal tersebut lantaran jadwal penerbangan yang tersedia juga belum sebanyak penerbangan ke destinasi populer lain, misalnya Bali.
 
Kondisi di atas juga yang nyatanya dikeluhkan oleh sejumlah wisatawan, terlebih jika mengingat upaya pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang selalu mendorong kampanye berwisata #DiIndonesiaAja.
 
Menyikapi situasi tersebut, sebenarnya pada beberapa kesempatan Menparekraf Sandiaga Uno memang telah mengatakan, bahwa pihaknya sedang menjajaki upaya untuk mengatasi tingginya harga tiket pesawat tidak hanya ke Labuan Bajo, tapi juga wilayah Indonesia bagian timur lainnya dengan berkoordinasi bersama sejumlah maskapai untuk menambah jadwal penerbangan.
 
“Kita saat ini sedang upayakan dan proses pengembangan untuk menambah jadwal penerbangan ke sejumlah bandara khususnya di wilayah Indonesia Timur, salah satunya Labuan Bajo, agar mahalnya harga tiket pesawat dapat teratasi,” paparnya, dalam sesi door-stop agenda Weekly Brief di Jakarta, Senin (11/12).
 
Penerbangan Langsung 3 Maskapai Asing
Bicara lebih lanjut mengenai Labuan Bajo, memang saat ini Bandara Komodo yang sudah disahkan sebagai bandara internasional sedang dalam tahap penjajakan untuk menambah layanan penerbangan langsung dari luar negeri.
 
Perlu diketahui, bahwa untuk saat ini Labuan Bajo hanya melayani penerbangan dalam negeri saja lewat enam maskapai dengan rute dan jadwal yang terbatas, yakni Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia, Indonesia AirAsia, Super Air Jet, dan Wings Air.
 
Karena itu, wisatawan asing yang ingin datang ke kawasan Labuan Bajo umumnya melakukan penerbangan transit dengan terlebih dulu ke Jakarta.
 
Namun belakangan, terungkap jika saat ini sudah ada tiga maskapai asing yang berminat dan mengajukan penerbangan langsung ke Labuan Bajo baik ke dan dari negara asalnya, hal tersebut kembali disampaikan oleh Menparekraf Sandi, dalam kesempatan Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) yang berlangsung di Jakarta, Jumat (22/12).
 
“Kami sedang diskusi dengan beberapa pihak dan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan bahwa ada minat untuk 3 originasi penerbangan langsung, pertama dengan Air Asia Kuala Lumpur, Scoot dengan Singapura, dan Jetstar melalui Australia,” papar Sandi.
 
Jika terealisasi, harapannya penambahan jadwal penerbangan yang ada baik secara lokal maupun mancanegara dapat memenuhi target kunjungan sebanyak 1 juta wisatawan, yang masuk dan dilayani oleh Bandara Komodo pada tahun 2024.
 
Guna memfasilitasi target yang ada, dalam kesempatan yang sama Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina, juga mengaku akan mendorong berbagai event pariwisata setiap bulannya untuk mendatangkan wisatawan.
 
“Jumlah kunjungan wisatawan terdata ke Labuan Bajo sudah mencapai 270 ribu lebih, angka ini sudah lebih besar dibandingkan pada jumlah kunjungan tertinggi Labuan Bajo sebelum pandemi di tahun 2019. Kami juga sedang menyasar kerja sama penerbangan langsung dari Australia maupun Singapura, termasuk kerja sama dengan industri menangani tantangan fluktuasi low season Labuan Bajo,” pungkasnya.