c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

21 April 2025

15:19 WIB

Kurangi Sampah Plastik, Akademisi ITS Kembangkan Model Logistik Terbalik

Akademisi ITS merancang sebuah model reverse logistics atau logistik terbalik untuk daur ulang sampah plastik Polyethylene Terephthalate (PET).

Penulis: Arief Tirtana

<p>Kurangi Sampah Plastik, Akademisi ITS Kembangkan Model Logistik Terbalik</p>
<p>Kurangi Sampah Plastik, Akademisi ITS Kembangkan Model Logistik Terbalik</p>

Dr. Yuniar Farida dari ITS merancang sebuah model reverse logistics atau logistik terbalik untuk daur ulang sampah plastik Polyethylene Terephthalate (PET). Foto: laman ITS.

JAKARTA - Tingginya angka kontribusi Indonesia dalam memproduksi sampah plastik Polyethylene Terephthalate (PET) masih menjadi sebuah ancaman berbahaya bagi lingkungan. Karena selain jumlahnya yang sangat banyak, sampah plastik PET juga terhitung membutuhkan waktu yang sangat lama, berpuluh-puluh tahun untuk bisa terurai secara alami.

Saat ini, Indonesia masih berkontribusi terhadap hingga 3.200 ton sampah plastik dunia. Tiap tahun, sampah plastik PET itu pun terus meningkat, dalam angka peningkatan sekitar 5,2% tiap tahunnya.

Berangkat dari kondisi ini, wisudawan program doktor Departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr. Yuniar Farida, merancang sebuah model reverse logistics atau logistik terbalik untuk daur ulang sampah plastik Polyethylene Terephthalate (PET).

Model ini dijelaskan Yuniar Farida dalam disertasinya yang berjudul Pemodelan Reverse Logistics Sampah PET Menuju Ekonomi Sirkular. Di mana secara umum, dikembangkan dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, sehingga diharapkan bisa mengurangi kontribusi Indonesia sebagai salah satu produsen sampah PET terbesar dunia. Fokusnya ada pada menekankan pemanfaatan kembali sumber daya untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan nilai di setiap rantai prosesnya.

Dalam penjelasannya, dosen yang ahli di bidang riset operasional itu berpendapat bahwa konsep ekonomi sirkular haruslah ditinjau secara multidisiplin dengan menerapkan berbagai tools. Di mana dalam penelitiannya, Yuniar mengawali dengan melakukan analisis perilaku konsumen terlebih dahulu berdasarkan unsur demografis, yakni tempat tinggal, jenjang pendidikan, dan pendapatan. Hal ini membantu perempuan kelahiran 1979 itu dalam mengetahui komponen sistem yang perlu ada dalam model reverse logistics yang akan dibuatnya.

Setelah mengetahui data demografisnya, lulusan magister Teknik Industri ITS itu kemudian menganalisis perilaku konsumen Theory of Plan Behaviour (TPB). Pendekatan ini dilakukan untuk memahami perilaku konsumen dari sudut pandang sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan, norma moral, dan kesadaran konsekuensi.

Dari kedua analisis yang dilakukan, diperoleh beberapa perilaku yang akan menjadi pertimbangan dalam merancang skenario model. Sehingga hasilnya, terdapat lima skenario yang dirancang Yuniar. Meliputi penegakan hukum yang menetapkan sanksi tegas, penyediaan fasilitas yang mempermudah pengumpulan PET, edukasi yang meningkatkan kesadaran masyarakat, insentif berupa kompensasi bagi partisipan daur ulang, serta gabungan dari keempatnya.

Dari lima skenario yang telah dibuat dan diuji menggunakan simulasi sistem dinamik model reverse logistics, Yuniar menemukan skenario penegakan hukum dan gabungan keempat strategi dengan peningkatan sebesar tiga kali dari eksisting merupakan strategi terbaik yang dapat diadopsi di Indonesia.

Menurutnya, kedua skenario itu dapat memberi peningkatan manfaat sebesar tiga kali dari eksisting jika tidak dihadapi dengan keterbatasan anggaran.

"Penerapan keduanya mampu mencapai target zero waste pada tahun 2050," yakin wanita yang kini merupakan dosen Matematika di salah satu universitas negeri di Surabaya itu.

Lewat disertasi penelitiannya ini, Yuniar berharap bahwa hasil rekomendasi strategi yang telah disimpulkan dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan zero waste dan memperkokoh implementasi ekonomi sirkular. Selain itu, ia juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersinggungan dengan sektor terkait. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar