17 Januari 2025
08:21 WIB
Kurangi Konsumsi Daging Merah Demi Kesehatan Otak
Konsumsi terlalu banyak daging merah olahan dapat meningkatkan risiko kesehatan pada otak, menurut penelitian. Hal serupa juga terjadi dengan kebiasaan konsumsi daging merah tanpa diolah.
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi anak dengan hidangan daging yang sudah dibakar. Freepik
JAKARTA - Bagi Anda atau anak Anda yang gemar mengonsumsi daging merah olahan, ada baiknya segera mengurangi kebiasaan itu. Hal ini penting dilakukan demi menjaga kesehatan otak.
Sebuah penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal daring Neurology, mengonsumsi lebih sedikit daging merah atau daging merah olahan lebih baik bagi kesehatan otak.
Menurut hasil riset yang dikutip dalam siaran Medical Daily pada Kamis, konsumsi daging merah olahan dalam jumlah lebih banyak berkaitan dengan penurunan fungsi otak, penuaan otak yang lebih cepat.
Hasil penelitian baru menunjukkan, orang yang mengonsumsi lebih banyak (0,25 porsi atau lebih) daging merah olahan mengalami peningkatan risiko demensia 13%, dibandingkan mereka yang makan lebih sedikit daging olahan (kurang dari 0,10 porsi) setiap hari.
Sebagai gambaran, satu porsi daging beratnya sekitar tiga ons, dan satu porsi daging olahan berupa sosis beratnya dua hingga empat ons.
Hasil penelitian menunjukkan, setiap porsi tambahan daging merah olahan per hari mengakibatkan penurunan fungsi otak secara keseluruhan selama 1,61 tahun dan penurunan memori verbal selama 1,69 tahun.
Temuan tersebut diperoleh setelah para peneliti mengevaluasi kondisi 133.771 orang berusia rata-rata 49 tahun, yang awalnya tidak menderita demensia selama hingga 43 tahun.
Konsumsi lebih banyak daging merah yang tidak diolah juga menimbulkan risiko serupa terhadap kesehatan otak.
Para peneliti mengevaluasi kelompok terpisah yang terdiri atas 43.966 partisipan berusia rata-rata 78 tahun untuk memahami pengaruh konsumsi daging merah terhadap penurunan kognitif subyektif, ukuran kemampuan otak untuk mengingat, berpikir, dan memecahkan masalah.
Menurut hasil penelitian, individu yang mengonsumsi satu porsi atau lebih daging merah yang tidak diolah per hari, memiliki risiko 16% lebih tinggi mengalami penurunan kognitif subyektif dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari setengah porsi setiap hari.
Temuan yang melegakan adalah, ketika peserta penelitian mengganti satu porsi daging merah olahan per hari dengan satu porsi kacang-kacangan dan polong-polongan per hari, risiko demensia menurun 19 persen dan penuaan kognitif berkurang 1,37 tahun.
"Studi kami menemukan bahwa daging merah olahan dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif dan demensia, tetapi kabar baiknya adalah bahwa studi ini juga menemukan bahwa menggantinya dengan alternatif yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, ikan, dan unggas, dapat mengurangi risiko," kata Dr. Dong Wang dari Brigham and Women's Hospital di Boston selaku penulis studi, dikutip dari Antara.
Dia menyampaikan, mengurangi konsumsi daging merah dan menggantinya dengan sumber protein lain, termasuk sumber protein nabati, dapat membantu meningkatkan kesehatan kognitif.