c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

08 November 2025

10:22 WIB

Kuliner Joglosemar Dipromosikan Ke Pasar Malaysia

Kuliner bukan hanya soal rasa, tapi ada cerita dan budaya yang tak bisa lepas. Karena itu, kuliner juga bisa menjadi pintu masuk pariwisata. 

<p>Kuliner Joglosemar Dipromosikan Ke Pasar Malaysia</p>
<p>Kuliner Joglosemar Dipromosikan Ke Pasar Malaysia</p>

Sajian kuliner khas Semarang, Es Conglik. Shutterstock/Ariyani Tedjo

JAKARTA - Kuliner tradisional menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dalam sektor pariwisata. Karena bicara wisata bukan hanya berkunjung ke destinasi alam maupun budaya, melainkan mencicipi makanan khas.

Untuk itu, dalam upaya menggaet lebih banyak wisatawan, khususnya mancanegara untuk berlibur ke Indonesia, Kementerian Pariwisata mempromosikan kuliner dan budaya Yogyakarta - Solo - Semarang (Joglosemar) ke agensi travel/tur operator (TA/TO) asal Malaysia, melalui famtrip yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

"Famtrip ini tidak hanya memperkenalkan potensi kuliner Indonesia, tetapi juga membuka peluang kerja sama bisnis antara pelaku industri pariwisata kedua negara," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini dalam keterangan resminya.

Selama empat hari peserta famtrip menjelajahi destinasi unggulan di tiga kota. Di Semarang, mereka mencicipi kuliner tradisional di D’Kamboja Heritage Dapur Ndeso by Anne Avantie, mengunjungi Sam Poo Kong Temple, serta menikmati suasana malam di Kota Lama dan Lawang Sewu.

Di Solo, peserta menikmati nuansa heritage di Pura Mangkunegaran dan Pracimasana Restaurant serta menjelajahi Kampung Batik Kauman. Sementara di Yogyakarta, rombongan mengunjungi Candi Borobudur, mengikuti _culinary workshop_ di Bhumi Bhuvana. Ppeserta program WISH (Wonderful Indonesia Scale Up Hub) melalui kegiatan Boja: The Magic Table yang memperkenalkan cita rasa Nusantara seperti Sambal Ganja khas Aceh, serta menikmati santapan khas keraton di Restoran Bale Raos.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan networking dinner bersama anggota ASITA dan ASTINDO Yogyakarta, sebagai ajang mempertemukan pelaku industri pariwisata Indonesia dengan mitra potensial dari Malaysia, guna menjalin komunikasi dan menjajaki peluang bisnis baru.

Made menjelaskan,kegiatan famtrip merupakan langkah konkret untuk memperkuat kerja sama pariwisata antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam pengembangan destinasi di luar Bali.

Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran dan minat pasar Malaysia terhadap destinasi wisata Indonesia melalui pengalaman langsung menikmati kekayaan kuliner Nusantara, sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata budaya dan kuliner kelas dunia.

Selain itu, kuliner merupakan pintu masuk yang kuat untuk promosi pariwisata Indonesia karena menghadirkan pengalaman autentik yang menggambarkan kekayaan budaya, keramahtamahan masyarakat, dan keunikan daerah.

"Melalui pendekatan berbasis pengalaman seperti ini, kami ingin memperkuat posisi Indonesia sebagai a world class culinary and cultural destination, sekaligus memperluas jangkauan pasar Malaysia terhadap destinasi baru di Indonesia," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.

Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Kemenpar Dedi Ahmad Kurnia menambahkan, pemilihan destinasi Joglosemar mempertimbangkan dibukanya rute penerbangan langsung AirAsia Kuala Lumpur–Semarang, menjadi momentum strategis untuk menghubungkan pasar Malaysia dengan pariwisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Kunjungan wisatawan Malaysia terus meningkat signifikan. Ini bukti bahwa pasar Malaysia sangat potensial dan perlu terus digarap secara konsisten, termasuk melalui kegiatan famtrip yang memperkenalkan destinasi baru di luar Bali," ujar Dedi.

Kegiatan ini turut didukung oleh berbagai mitra strategis, antara lain KAI Wisata dan InJourney yang memfasilitasi kunjungan ke Lawang Sewu dan Candi Borobudur, serta Hotel Jambuluwuk Malioboro yang menyediakan akomodasi bagi peserta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Agustus 2025 kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Indonesia mencapai 1.682.745 kunjungan. Capaian tersebut menempatkan Malaysia sebagai pasar utama wisatawan mancanegara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar