18 Oktober 2024
13:51 WIB
Kota Reog Diajukan Ke Jejaring Kota Kreatif UNESCO
Kabupaten Ponorogo diajukan sebagai anggota jejaring kota kreatif UNESCO, setelah tahun sebelumnya tersingkir. Salah satu keunggulannya, Ponorogo memiliki kesenian warisan budaya dunia, yakni reog.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
Reog adalah kesenian tradisional dari Kabupaten Ponorogo. Sumberfoto: Shutterstock/dok
JAKARTA - Dua daerah di Jawa Timur, Kabupaten Ponorogo dan Kota Malang resmi diajukan untuk masuk sebagai anggota jejaring kota kreatif dunia, UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Selain kedua daerah tersebut, ada beberapa yang lolos dalam enam besar yang memiliki keinginan sama, yakni Bantul, Tangerang, Buleleng, dan Makassar.
"Alhamdulillah, Kabupaten Ponorogo bersama Kota Malang dipilih untuk diajukan ke UNESCO. Tentu ini jalan panjang kita untuk bisa menjadi bagian dari kota kreatif dunia," kata Kepala Disbudparpora Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edhie.
Perkembangan ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat Ponorogo. Pasalnya, bukan hanya Ponorogo saja yang menginginkan masuk ke UCCN. Apalagi tahun sebelumnya, Kabupaten Ponorogo sempat tersingkir untuk diusulkan ke UNESCO
"Tahun 2023 kita menjadi enam besar. Waktu itu Kabupaten Ponorogo tersisih dari Surakarta dan Depok. Di mana yang dinominasikan Indonesia dari sektor unggulan craft and folk art adalah Kota Surakarta, meskipun begitu kami tidak akan pernah putus asa apalagi menyerah," katanya.
Nantinya dalam sidang yang digelar UNESCO, Kabupaten Ponorogo akan mewakili kota kreatif di Indonesia melalui kategori Craft dan Folk Art. Di mana di dalamnya meliputi pengembangan seni budaya, fesyen, media, kerajinan, hasil kriyanya, kuliner dan gastronominya.
"Alhamdulillah, Senin 14 Oktober kami dipanggil ke Kementerian Parekraf. Mengikuti arahan pada acara Weekly Brief With Sandi Uno (WBSU) dan diumumkan untuk diusung," ujarnya.
Pihaknya menyebutkan sejumlah keuntungan mampu didapatkan jika Indonesia masuk kota kreatif dunia. Di antaranya mempermudah kerja sama antara negara, pengenalan budaya, hingga membuka peluang peningkatan ekonomi di bidang ekonomi kreatif.
Apalagi, kesenian Reog Ponorogo saat ini juga diusulkan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
"Tentu capaian capaian saat ini sangat perlu kita syukuri Indonesia mampu mengirimkan dua nominasi sekaligus yakni sebagai jaringan kota kreatif dunia serta Reyog Ponorogo yang diusulkan di ICU UNESCO dan tinggal menunggu sidang pada 2-7 Desember mendatang (2024)," katanya.