c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

19 April 2023

20:18 WIB

Koreografer Rusdy Rukmarata Tutup Usia

Rusdy Rukmarata dikenal luas sebagai salah seorang koreografer papan atas di Indonesia yang sudah melahirkan ratusan karya pertunjukan, baik berupa koreografi maupun musikal.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Koreografer Rusdy Rukmarata Tutup Usia
Koreografer Rusdy Rukmarata Tutup Usia
Koreografer Indonesia Rusdy Rukmarata. Dok. EKI Dance Company/Eva Tobing

JAKARTA - Dunia kesenian tanah air berduka hari ini. Rusdy Rukmarata, pegiat, koreografer besar Indonesia, meninggal dunia.

“Telah meninggal dunia Direktur Artistik & Founder EKI Dance Company, Pandita Utama MNSBDI, Rusdy Rukmarata, ayah dari Nala dan Ara, pada Rabu, 19 April 2023, pukul 11.30 WIB di Manggarai, Jakarta,” bunyi pesan yang diterima Validnews, Rabu (19/4).

Kabar tersebut turut dikonfirmasi oleh Manajer Humas EKI Dance Company, Danang Soerjono. Ia menyebutkan bahwa Rusdy meninggal karena komplikasi yang diderita dalam beberapa bulan terakhir.

“Stroke, lalu komplikasi. Memang belum lama, serangan stroke pertama itu dari Februari 2023,” ungkap Danang melalui pesan singkat.

Dari informasi yang dihimpun, Rusdy Rukmarata diketahui terserang stroke belum lama ini yang kemudian menyebabkan berbagai komplikasi. 

Sebelumnya ia mengalami penyumbatan darah di otak, hingga mengalami pembengkakan. Kondisinya semakin menurun karena juga mengalami komplikasi jantung, hingga Rusdy akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Sebagai Pandita Utama di masa hidupnya, jenazah Rusdy akan dilepas dengan serangkaian upacara kematian di Jakarta. Kemudian, upacara pemakaman akan dilangsungkan di Kuil Myoganji, Cisarua, Bogor pada Sabtu mendatang.

Rusdy Rukmarata dikenal luas sebagai salah seorang koreografer papan atas di Indonesia. Dalam jalannya menekuni tari, Rusdy merupakan murid dari koreografer Linda Karim, Sunny Pranata, Farida  Oetoyo, Margie Kalhorn hingga penari-aktor keturunan Belanda, Rudy Wowor. 

Selain itu, Rusdy juga menekuni tari tradisi dengan berguru pada maestro I Made Suteja, Katijo hingga Mohamad Supriyatin.

Rusdy menjalani pendidikan tari di London Contemporary Dance School, Inggris, atas beasiswa dari the British Council. Di sana, ia juga berguru langsung kepada maestro tari Jane Dudley, Ronald Emblen hingga Nina Fonaroff. Pengalaman di London ini pula yang memantapkan Rusdy menjajal dunia tari kemudian.

Tahun 1996, Rusdy bersama sang istri, Aiko Senosoenoto, mendirikan EKI Dance Company. Di sini Rusdy menjalankan peran sebagai Direktur Artistik.

Bersama EKI Dance Company, Rusdy telah melahirkan ratusan karya pertunjukan, berupa koreografi dan musikal. Melalui pertunjukan-pertunjukan yang bernuansa populer dan dekat dengan anak muda, Rusdy membawa kesenian, khususnya seni tari menjadi lebih dekat dengan masyarakat.

Rusdy juga sempat duduk sebagai Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta pada periode 2015 dan 2018 silam.

Persembahan terakhir Rusdy yaitu musikal “Ken Dedes”. Karya yang membentangkan kisah Ken Dedes, Ken Umang dan Ken Arok dalam perspektif yang berbeda ini, tampil di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Maret lalu.

Rusdy Rukmarata dilahirkan di Jakarta, 06 Agustus 1962. Ia meninggal dunia hari ini, di usia jelang 61 tahun.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar